Jumat, 25 Juni 2010

7 POKOK PIKIRAN MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu cita.
Muhammadiyah didirikan di atas atau berlandaskan dan untuk mewujudkan pokok-pokok pikiran yang merupakan prinsip-prinsip bagi kehidupan dan perjuangannya. Sehingga dalam setiap langkah perjuangannya harus didasari oleh pokok-pokok pikiran tersebut.
Pokok-pokok pikiran/prinsip-prinsip yang dimaksud itu merupakan asas-asas kepribadiannya.
Di atas pokok-pokok pikiran/prinsip-prinsip yang dimaksud adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis.
Pokok-pokok pikiran/prinsip-prinsip yang dimaksud itu diuraikan dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Lahirnya Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
1. Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki Bagus H. Hadikusuma (Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah tahun 1942-1953), dengan bantuan beberapa orang sahabat-sahabatnya. Dimulai menyusunnya pada tahun 1945 dan disahkan pada Sidang Tanwir tahun 1961.
2. Disusunnya Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut mempunyai latar belakang yang perlu sekali diketahui untuk dapat memahami fungsinya.
3. Latar belakang tersebut adalah mulai nampak/terasa adanya kekaburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat proses kehidupannya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh:
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/ruh Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah.
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai yang sudah menjadi lebih kuat.
4. Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut merupakan hasil ungkapan Ki Bagus menyoroti kembali pokok pikiran-pokok pikiran Almarhum K.H.A. Dahlan yang merupakan kesadaran beliau dalam perjuangan selama hidupnya, yang antara lain hasilnya ialah berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah.
5. Ki Bagus berharap mudah-mudahan dengan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ini dapatlah kiranya Muhammadiyah dijaga, dipelihara dan atau ditajdidkan, agar selalu dapat dengan jelas dan gamblang diketahui: Apa dan Bagaimana Muhammadiyah itu.

Pokok Pikiran Pertama:
“Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (meng-esa-kan) Allah: ber-Tuhan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah.”
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqadimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“Amma ba’du. Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk terutama manusia.”

Pokok pikiran kedua :
“Hidup manusia itu bermasyarakat.”
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas hidup manusia di dunia ini.”

Pokok pikiran ketiga:
“Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya satu-satunya yang dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang hakiki , di dunia dan di akhirat.
Pokok Pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“Masyarakat yang sejahtera, aman damai makmur dan bahagia hanya dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran persaudaraan dan gotong-royong bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah, yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.

Pokok pikiran keempat :
“Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah kepada manusia/masyarakat.”
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang mana pun adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang mengaku bertuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad Saw dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.”

Pokok pikiran kelima:
“Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad Saw.”
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah sebagai berikut:
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang terutama umat Islam yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak Nabi yang suci itu, beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridhaNya belaka serta mempunyai rasa tanggungjawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh mengharapkan akan perlindungan dan pertolongan Allah yang Maha Kuasa.”

Pokok Pikiran Keenam:
“Perjuangan mewujudkan pokok pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebagik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka barakah dan rahmat Allah dan didorong oleh firman dalam Al Qur’an
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS/ Ali Imran : 104)
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “GERAKAN ISLAM” dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan Majelis-majelis (bagian-bagiannya), mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.”

Pokok Pikiran Ketujuh:
(Merupakan kesimpulan)
Pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian-pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah yang dapat mewujudkan, keyakinan dan cita-cita hidupnya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridai Allah, ialah MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran dasar sebagai berikut:
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunah Rasul-Nya Nabi muhammd Saw, guna mendapat karunia dan ridaNya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
Artinya:
Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah lindungan Tuhan yang maha Pengampun.” (QS. Saba’ : 15)

Minggu, 20 Juni 2010

Riwayat AR Fachruddin

Kiai Haji Abdur Rozzaq Fachruddin adalah pemegang rekor paling lama memimpin Muhammadiyah, yaitu selama 22 tahun (1968-1990). Ia lahir tanggal 14 Februari 1916 di Cilangkap, Purwanggan, Pakualaman, Yogyakarta. Ayahnya ialah KH. Fachruddin (seorang Lurah Naib atau Penghulu dari Puro Pakualaman yang diangkat oleh Kakek Sri Paduka Paku Alam VIII) yang berasal dari Bleberan, Brosot, Galur, Kulonprogo. Sementara ibunya ialah Maimunah binti KH. Idris Pakualaman. Pada tahun 1923, untuk pertama kalinya Abdur Rozak bersekolah formal di Standaad School Muhammadiyah Bausasran Yogyakarta.

Setelah ayahnya tidak menjadi Penghulu dan usahanya dagang batik juga jatuh, maka ia pulang ke desanya di Bleberan, Galur, Kulonprogo. Pada tahun 1925, ia pindah ke sekolah Standaard School (Sekolah Dasar) Muhammadiyah Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Setamat dari Standaard School di Kotagede pada tahun 1928, ia masuk di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Baru belajar dua tahun di Muallimin, ayahnya memanggilnya untuk pulang ke Bleberan, dan belajar kepada beberapa kiai di sana, seperti ayahnya sendiri, KH. Abdullah Rosad, dan KH. Abu Amar. Sehabis Mahgrib sampai pukul 21.00, ia juga belajar di Madrasah Wustha Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur, Kulonprogo.



Setelah ayahnya meninggal di Bleberan dalam usia 72 tahun (1930), pada tahun 1932 Abdur Rozak masuk belajar di Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur. Selanjutnya pada tahun 1935 Abdur Rozak melanjutkan sekolahnya ke Madrasah Tabligh school (Madrasah Muballighin) Muhammadiyah kelas Tiga.

Pada tahun 1935, Abdur Rozak dikirim oleh Hoofdbestuur Muhammadiyah (pada periode KH. Hisyam) ke Talangbalai (sekarang dikenal dengan Ogan Komering Ilir) untuk mengembangkan gerakan dakwah Muhammadiyah. Di sana, ia mendirikan Sekolah Wustha Muallimin Muhammadiyah setingkat SMP. Pada tahun 1938, ia juga mengembangkan hal yang sama di Kulak Pajek, Sekayu, Musi Ilir (sekarang dikenal dengan Kabupaten Muba, Musi Banyu Asin). Tiga tahun kemudian, pada tahun 1941, ia pindah ke Sungai Batang, Sungai Gerong, Palembang sebagai pengajar HIS (Hollandcse Inlandevs School) Muhammadiyah yang setingkat dengan SD. Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang menyerbu pabrik minyak Sungai Gerong. Dengan sendirinya sekolah tempat mengajarnya ditutup. Kemudian Abdur Rozak dipindahkan mengajar di Sekolah Muhammadiyah Muara Maranjat, Tanjung Raja, Palembang, Sumatera Selatan sampai dengan tahun 1944. Selanjutnya ia akhirnya kembali ke Yogyakarta.

AR Fachruddin adalah ulama besar yang bewajah sejuk dan bersahaja, yang lebih dikenal dengan nama Pak AR. Kesejukannya sebagai pemimpin ummat Islam juga bisa dirasakan oleh ummat beragama lain. Ketika menyambut kunjungan Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta, sebenarnya ia menyampaikan kritikan, tetapi disampaikannya secara halus dan sejuk. Dalam sambutannya itu, ia mengungkapkan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia adalah muslim. Akan tetapi disampaikannya pula tentang sikap mengganjal di kalangan umat Islam Indonesia bahwa umat Katholik banyak menggunakan kesempatan untuk mempengaruhi ummat Islam yang masih menderita agar mau masuk ke agama Katolik. Mereka diberi uang, dicukupi kebutuhannya, dibangun rumah-rumah sederhana, dipinjami uang untuk modal dagang, tetapi dengan ajakan agar menjadi umat kristen. Umat Islam dibujuk dan dirayu untuk pindah agama. Dalam tulisannya kepada Uskup Yohanes Paulus II, ia mengungkapkan bahwa agama harus disebarluaskan dengan cara-cara yang perwira dan sportif. Kritik ini diterima denganlapang dada oleh ummat lain karena disampaikan dengan lembut dan sejuk, serta dijiwai dengan semangat toleransi yang tinggi.

Pak AR menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1968 setelah di-fait Accomply untuk menjadi Pejabat Ketua PP Muhammadiyah sehubungan dengan wafatnya KH. Faqih Usman. Dalam Sidang Tanwir di ponorogo (Jawa Timur) pada tahun 1969, ia akhirnya dikukuhkan menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sampai Muktamar Muhammadiyah ke-38 di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) pada tahun 1971. Sejak saat itu ia terpilih secara berturut-turut dalam tiga kali Muktamar Muhammadiyah berikutnya untuk periode 1971-1974, 1974-1978, 1978-1985.

Di samping dikenal sebagai seorang mubaligh yang sejuk, ia juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Karya tulisnya banyak dibukukan untuk dijadikan pedoman dalam beragama. Di antara karya-karyanya ialah Naskah Kesyukuran; Naskah Entheng, Serat Kawruh Islam Kawedar; Upaya Mewujudkan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Amal; Pemikiran Dan Dakwah Islam; Syahadatain Kawedar; Tanya Jawab Entheng-Enthengan; Muhammadiyah adalah Organisasi Dakwah Islamiyah; Al-Islam Bagian Pertama; Menuju Muhammadiyah; Sekaten dan Tuntunan Sholat Basa Jawi; Kembali kepada Al-Qur`an dan Hadist; Chutbah Nikah dan Terjemahannya; Pilihlah Pimpinan Muhammadiyah yang Tepat; Soal-Jawab Entheng-enthengan; Sarono Entheng-enthengan Pancasila; Ruh Muhammadiyah; dan lain-lain.

Ulama kharismatik ini tidak bersedia dipilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta, walaupun masih banyak yang mengharapkannya. Ia berharap ada alih generasi yang sehat dalam Muhammadiyah. Ia wafat pada 17 Maret 1995 di Rumah Sakit Islam Jakarta pada usia 79 tahun.
muhammadiyah.or.id

Jumat, 18 Juni 2010

Daftar Situs Islam yang Bermanfaat

INFO DARI MILIS DT
Assalamu’alaikum..
Di bawah ini adalah daftar situs2 Islam dan situs2 menarik tentang dunia Islam an berita - berita Islam. Semoga bermanfaat…

Anak-Anak

http://www.bunyan.co.id Bunyan, Membentuk Generasi Ideal Masa Depan
yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Kreatif, Imajinatif

Artikel Islam

http://media.isnet.org Pustaka Online Media ISNET (Islamic Network)
http://www.cintaislam.com CintaIslam.com, Menjalin Cinta dan
Silaturahim
http://www.cybermq.com CyberMQ, Cakrawala Informasi dan Inspirasi
http://www.kaffah.com Kaffah.com, be real muslim be kaffah
http://www.media-islam.or.id Media Islam, Belajar Islam Sesuai Al
Qur’an dan Hadits
http://www.mediamuslim.info Media Muslim INFO
http://www.mii.fmipa.ugm.ac.id Media Informasi Islam FMIPA UGM
http://www.mualaf.com Mualaf Center Online
http://www.percikan-iman.com Percikan Iman, Menuju Era Dakwah Tanpa
Batas
http://www.sinaimesir.com SINAI, Studi Informasi Alam Islami
http://www.ukhuwah.or.id Ukhuwah.or.id

Asuransi

http://www.takaful.com Takaful Indonesia

Berita

http://www.eramuslim.com Berita dunia Islam
http://www.hidayatullah.com Hidayatullah.com
http://www.infopalestina.com Pusat Informasi Palestina
http://www.republika.co.id Republika Online
http://www.sabili.co.id Sabili Cybernews

Dakwah dan Harakah

http://www.al-ikhwan.net Kajian Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As-
Sunnah
http://www.boemi-islam.com Boemi Islam, Bumi Perjuangan dan
Pergerakan
http://www.dakwah.info Dakwah Info
http://www.usahamulia.net Usahamulia dot net, SAMARA dan Da’wah

Dunia Lain

http://www.majalah-ghoib.com Majalah Ghoib

Ekonomi & Bisnis

http://www.ekonomisyariah.net Portal Ekonomi Syariah Indonesia
http://www.ekonomisyariah.org Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
http://www.fossei.org Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI)
http://www.iseg-unpad.org Islamic Studies of Economics-Group (ISEG)
FE Unpad
http://www.jpmi.or.id Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI)
http://www.karimconsulting.com KARIM Business Consulting
http://www.pasarmuslim.com Pasarmuslim.com, Media Iklan dan Bisnis
http://www.pkes.org Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)
http://www.sebi.ac.id STIE Shari’ah Economics & Banking Institute
http://www.senyumuslim.com Senyumuslim, Waralaba Toko Buku Islam
http://www.seputarkita.com Wijawiyata Jaring Asia
http://www.tazkiaonline.com TazkiaOnline.com, Merangkai Jejaring
Ekonomi Syariah

Ibadah Haji

http://www.informasihaji.com Informasi Haji Departemen Agama

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

http://www.beritaiptek.com Berita IPTEK Online
http://www.harunyahya.com/indo Harun Yahya
http://www.ilmukomputer.com IlmuKomputer.Com
http://www.istecs.org Institute for Science and Technology Studies
(ISTECS)
http://www.mifta.org Muslim Information Technology Association
http://www.miti.or.id Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia
(MITI)

Jurnalisme dan Kepenulisan

http://kamus.javakedaton.com Kamus Bahasa Arab – Indonesia
http://www.flpjepang.com Rumah Cinta, Forum Lingkap Pena (FLP)
Jepang
http://www.penulislepas.com Kiprah dan komunitas penulis lepas di
internet
http://www.wedangjae.com Komunitas Wedangjae. Wacana dan Analisis
Jurnalisme Empatik

Kepemudaan, Pelajar, dan Mahasiswa

http://al-hadiid.brawijaya.ac.id KBM Al Hadiid Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
http://isi.stiki.ac.id Ikatan Studi Islam (ISI) STIKI Malang
http://ukki.eepis-its.edu Unit Kegiatan Kerohanian Islam PENS ITS
http://ukmi.uns.ac.id Jamaah Nurul Huda UKM Islam Univ Sebelas Maret
Surakarta
http://www.al-azzam.com LDK Al Azzam Universitas Budi Luhur
http://www.ash-shaff.org Barisan Dakwah SMAN 2 Bekasi
http://www.dakwah-fk.com Forum Ukhuwah Lembaga Da’wah Fakultas
Kedokteran (FULDFK)
http://www.faris8.com Forum Alumni Rohis SMKN 8 (FARIS8)
http://www.fsrmy.net Forum Silaturrahim Remaja Masjid Yogyakarta
(FSRMY)
http://www.gamaisitb.org Keluarga Mahasiswa Islam ITB
http://www.hudzaifah.org Hudzaifah.org, Bertaqwa, Kreatif, dan
Cerdas. Lembaga Dakwah Kampus Trisakti
http://www.iqroclub.org IQRO Club
http://www.kammi-jepang.net Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Jepang
http://www.kammi.or.id Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI)
http://www.kammiuin.or.id KAMMI UIN Jakarta
http://www.kapmi.or.id Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI)
http://www.karisma-itb.org Keluarga Remaja Islam Salman ITB
http://www.kmfh.hukum.ugm.ac.id KMFH UGM Yogyakarta
http://www.ksai-aluswah.org Kelompok Studi dan Amaliyah Islam (KSAI)
Al Uswah, Lembaga Muslim Alumni SMAN 1 Teladan Yogyakarta
http://www.ski.fkip.uns.ac.id Sentra Kegiatan Islam FKIP UNS
http://www.skistttelkom.or.id Sentra Kegiatan Islam STT Telkom
Bandung
http://www.thulaby.com Thulaby Indonesia, Aliansi Pelajar dan
Mahasiswa untuk Demokrasi, Kesejahteraan, dan Masyarakat Islami
http://www.ukmassalam.org UKM AsSalam Darmajaya
http://www.wasilah.net Wadah Silaturahim Alumni Rohis SLTP 88

Komputer dan Software

http://www.jifisa.net Media JIFISA Software House

Komunitas Darat

http://www.degromiest.nl Cafe deGromiest, The Groningen Moslem
Society
http://www.forkom-jerman.org Forum Komunikasi Masyarakat Muslim
Indonesia se-Jerman
http://www.ikpdnmesir.com Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah
(IKPDN) Mesir
http://www.imeanet.org Wipha IMEA, Kmunitas Muslim Indonesia di kota
Enschede, Belanda
http://www.imsa.us Indonesian Muslim Society in America (IMSA)
http://www.kibar.org.uk Keluarga Islam Britania Raya dan Sekitarnya
(KIBAR)
http://www.kmii.jp Keluarga Masyarakat Islam Indonesia – Jepang
(KMII)
http://www.kpii.net Keluarga Pelajar Islam Indonesia (KPII) Sydney
Australia
http://www.miit-toronto.org Masyarakat Islam Indonesia di Toronto
(MIIT)
http://www.muslimdelft.nl Keluarga MuslimDelft, Belanda
http://www.pmij.org Persaudaraan Muslim Indonesia Jepang (PMIJ)
http://www.ppmr.org Pengajian Pelajar Muslim Rotterdam (PPMR)
http://www.rydaviny.net Majelis Taklim Yasin Taipei – Taiwan

Komunitas Maya

http://www.ajangkita.com Forum Ajangkita
http://www.islamdotnet.com IslamDotNet (ISDN) Portal
http://www.kotasantri.com KotaSantri.com, Komunitas Santri Virtual
http://www.muslimblog.net Indonesian Muslim Blogger (IMB)
http://www.myquran.org MyQuran

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

http://daaruhiraa.multiply.com Pesantren Mahasiswa Daaru Hiraa’
Yogyakarta
http://www.alkausar.org Al Kausar Boarding School
http://www.darunnajah.com Pesantren Darunnajah
http://www.esqway165.com ESQ WAY 165
http://www.humairacenter.com Humaira Center
http://www.izzuddin.com Yayasan Izzuddin
http://www.kampussyariah.com Kampussyariah.com
http://www.lpknf.or.id Lembaga Pendidikan Komputer Nurul Fikri
http://www.nurulfikri.org Nurul Fikri Group
http://www.ppsdms.org Program Pembinaan SDM Strategis (PPSDMS)
http://www.sdit-alhikmah-jkt.sch.id SDIT Al Hikmah Jakarta

Makanan, Kesehatan, dan Gaya Hidup

http://www.halalguide.info Guide to Halal and Islamic Lifestyle
http://www.indohalal.com Halal Lifestyle

Masjid dan Musholla

http://www.albarokah.or.id Musholla Al-Barokah Gedung Cyber
http://www.alhikmah-online.com Masjid Al Hikmah, Mampang, Jakarta
Selatan
http://www.alhikmah.or.id AL HIKMAH, Menebar Dakwah Dunia Maya
http://www.arroyyan.com DKM Ar Royyan, Perumahan Bojong Depok Baru
II Sukahati Cibinong Bogor
http://www.masjidipb.org Masjid Al Hurriyah IPB
http://www.masjidistiqlal.com Masjid Istiqlal Jakarta
http://www.masjidits.com Manarul Ilmi Online, Jamaah Masjid Manarul
Ilmi ITS
http://www.masjidkotabogor.com Masjid Kota Bogor
http://www.mbmstan.org Masjid Baitul Maal STAN

Medis dan Kedokteran

http://www.bsmi-bandung.or.id Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)
Bandung
http://www.lkc.or.id Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC)
http://www.mer-c.org Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C)

Ormas dan LSM/NGO

http://www.gemanusa.or.id Gerakan Membangun Nurani Bangsa (Gema
Nusa)
http://www.icmi.or.id Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

Penerbitan dan Percetakan

http://www.eraintermedia.com Era Intermedia, menerbitkan buku-buku
pemikiran dan pergerakan
http://www.gemainsani.co.id Gema Insani Online
http://www.kautsar.co.id Pustaka Al-Kautsar
http://www.penerbitpena.com Penerbit Pena
http://www.robbanipress.co.id Robbani Press Online

Perumahan

http://www.griyamadani.com Griya Madani
Peternakan dan Pemotongan Daging
http://www.amanahaqiqah.com Amanah Aqiqah

Radio

http://www.dakta.com Radio Dakta 107 FM Bekasi
http://www.qommunityradio.de Qommunity Radio Germany, Bersatu
Mempererat Persaudaraan
http://www.radiokita.nl Radio Kita
http://www.radionasyid.net Radio Nasyid Online
http://www.radiotarbiyah.net Radio Tarbiyah, Menjalin Ukhuwah
Mengikat Ilmu

Search Engine dan Portal

http://www.halamanhijau.com HalamanHijau.com
http://www.muslimsources.com Muslimsources.com

Sejarah

http://www.bangsamusnah.com BangsaMusnah.com

Seni dan Budaya

http://www.izisweb.com Tim Nasyid Izzatul Islam
http://www.klikjv.com Klikjv.com, Tim Nasyid Justice Voice
http://www.liriknasyid.com LirikNasyid.com
http://www.nasyidsnada.com Snada, Senandung Nasyid dan Dakwah

Sosial Kemanusiaan dan ZISWAF

http://www.aksicepattanggap.com ACT – Aksi Cepat Tanggap, Care for
Humanity
http://www.al-azharpeduli.com Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli
Ummat
http://www.bazisdki.go.id Badan Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah
(BAZIS) DKI Jakarta
http://www.dompetdhuafa.or.id Dompet Dhuafa Republika
http://www.dpu-online.com Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-
DT)
http://www.dsim.or.id Dompet Sosial Insan Mulia
http://www.e-bmpk.net Baitul Maal Pupuk Kujang (BMPK) Cikampek
http://www.imz.or.id Institute Manajemen Zakat (IMZ)
http://www.kispa.org Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina
http://www.kki-sumut.or.id Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI)
Sumatera Utara
http://www.pkpu.or.id Pos Keadilan Peduli Ummat, Menggugah Nurani
Menebar Peduli
http://www.portalinfaq.org Portal Infaq
http://www.rumahzakat.org Rumah Zakat Indonesia
http://www.tebarhewan.or.id Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa
Republika
http://www.ydsf.or.id Yayasan Dana Sosial al-Falah

Sosial Politik

http://www.majalahsaksi.com Majalah SAKSI, Pembela Aspirasi Rakyat

Ulama, Fatwa, dan Syariah

http://www.ikadi.org Ikatan Da’i Indonesia (IKADI)
http://www.mui.or.id Majelis Ulama Indonesia
http://www.syariahonline.com Sharia Consulting Center (SCC), Pusat
Konsultasi Syariah

Wanita & Muslimah

http://akhwat.kpii.net Pengajian Akhwat KPII Sydney Australia
http://imsa-sisters.imsa.us IMSA Sisters
http://www.fahima.org Fahima, Forum Silaturahim Muslimah (Jepang)
http://www.indomuslim.net Indonesian Muslimah Network
http://www.kafemuslimah.com Kafe Muslimah
http://www.kharisma.de KHARISMA, Woman & Education
http://www.salimah.or.id Persaudaraan Muslimah
http://www.ummigroup.co.id Ummi Online, Identitas Wanita Islami
http://www.ummigroup.co.id/annida Annida Online, Cerdas Gaul Syar’i

——————————



Link: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

http://sherrypmr.multiply.com/journal/item/19/Useful_Islamic_Links_in_Indonesian

Sejarah Muslim di Amerika Diterjemahkan ke Bahasa Arab

Hidayatullah.com--Buku "Muslims in American History: A Forgotten Legacy" karya Jerald Dirks edisi bahasa Arab telah diterbitkan oleh Kalima, seksi penerjemahan dari Abu Dhabi Authority for Culture and Heritage (ADACH).

Buku itu mendobrak mitos yang menyatakan bahwa kehadiran Islam di Amerika hanyalah sebuah fenomena yang muncul baru-baru ini saja. Padahal, ada bukti-bukti sejarah yang mengukuhkan bahwa muslim berada di Amerika sejak ratusan tahun lalu. Sayangnya dokumentasi-dokumentasi itu sering terlewati dan salah diidentifikasi.

Dokumentasi tertulis, bukti linguistik, dan laporan-laporan para penjelajah Spanyol pada awal-awal penemuan Dunia Baru menegaskan, telah ada kontak antara muslim dengan orang Amerika asli sebelum Colombus datang. Muslim juga berlayar bersama Colombus dan menjadi bagian dari ekspedisi bangsa Spanyol mencari Dunia Baru.

Persentasi muslim di kalangan budak Afrika yang diboyong ke Amerika juga cukup signifikan, yang oleh karenanya sisa-sisa tradisi mereka masih bisa dijumpai pada kehidupan dan budaya orang Afrika-Amerika sekarang ini.

Berawal pada akhir abad ke-19, gelombang imigran muslim memperkaya Amerika, dan fenomena orang Amerika memeluk agama Islam menyebar luas.

Dalam membahas sejarah ini, Jerald Dirks menyajikan sejumlah biografi muslim. Setiap biografi menjadi ilustrasi kehadiran muslim di setiap tahap sejarah Amerika.

Biografi-biografi itu memberikan contoh panutan yang berharga, sehingga pemuda muslim Amerika bisa menghubungkannya ketika mereka melacak identitasnya, baik sebagai orang Amerika maupun muslim.

Pengarang telah menulis sejumlah buku tentang Islam dan memberikan kuliah di berbagai tempat di Amerika Serikat dan Kanada dalam bidang perbandingan agama.

Buku yang ditulis Dirks tersebut diterjemahkan oleh penulis dan kritikus Arab Saudi, Dr. Saad Bazai, yang sekarang menjadi anggota Dewan Syuro Arab Saudi. [di/meo/www.hidayatullah.com]

Selasa, 08 Juni 2010

Krisis Ekonomi Itu Biasa

Beberapa pekan yang lalu , di sebuah acara reuni “sekolah dasar” , beberapa teman lama berkumpul di sebuah café di bilangan Jakarta , kami sangat surprise , karena kami masih bisa berkumpul walau lebih dari dua puluh lima tahun tak pernah bertemu sebelumnya, acaranya sangat hangat dan penuh canda, meskipun wajah dan penampilan kami sudah tidak semungil dan selucu dahulu. Di tengah gurauan dan canda, terselip pembicaraan serius seorang rekan mengenai kegelisahannya terhadap dampak krisis ekonomi yang tidak menentu ini, usahanya mengalami penurunan bahkan terancam ditutup dalam waktu yang segera mungkin, dia mengalami kebingungan yang amat sangat, saya berpendapat bahwa masalah krisis itu bukan saja berdampak kepada dirinya saja, tetapi juga menyita perhatian khususnya para praktisi usaha.

Beritanya sangat mudah ditemukan di media cetak, elektronik televisi, radio maupun berbagai situs internet, setiap hari, ya, hampir setiap hari tentunya, memberitakan krisis ekonomi yang kian merosot tajam, hal tersebut bukan saja di negeri yang kita cintai ini, bahkan krisis ini mendunia. Bukan saja perusahaan yang bergerak di perbankan yang terkena dampak langsung, juga perusahaan otomotif, manufaktur, tambang, real estate, dan lainnya yang berskala raksasa bisnis, sebutlah perusahaan besar seperti Citibank, general motor, ford, Volkswagen, lehmann brothers, dan lainnya.

Tak lepas juga , berdampak kepada perusahaan lokal di negeri yang kita cintai ini, dari perusahaan berskala kecil maupun besar, hal ini membuat gusar para direksi dan pemegang saham, dan juga memunculkan kekhawatiran ancaman PHK maupun dirumahkan bagi ribuan pegawai yang bernaung di perusahaan tersebut.

Begitu banyak analisa pakar ekonomi, ditinjau dari angka demi angka, asumsi demi asumsi, bahwa waktu pemulihannya memakan waktu satu hingga tiga tahun, waktu yang relatif lama untuk proses pemulihan, dan inipun menjadi kekawatiran para pekerja yang telah dan akan terancam di PHK, karena dana kompensasi yang mereka peroleh dari hasil PHK hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sekian bulan saja, dan bagaimana selanjutnya hidup mereka, ini menjadi beban kehidupan yang berat. Bila krisis ini tak terselesaikan dalam waktu dekat maka para analis memprediksikan bukan saja krisis ekonomi yang terjadi lebih dasyat, juga akan merambat kepada krisis politik maupun sosial, mengerikan sekali…

Begitulah krisis bila melanda…

Tahukah anda, bahwa kelapangan dan kesempitan akan selalu datang silih berganti dan selalu di jumpai oleh setiap generasi, ingatkah anda resesi yang terjadi di tahun 1998, krisis politik maupun ekonomi terjadi di negeri ini, betapa banyak perusahaan yang mengalami pailit ataupun resesi, berhasilkah mereka melewatinya? Apakah setelah itu dunia usaha mati dan tenggelam? Toh dunia usaha tetap berjalan paska krisis tersebut , pemulihannya ada yang mengalami hanya bilangan bulan saja, bahkan ada yang membutuhkan bilangan tahun dalam pemulihannya, tapi tetap saja setelah masa itu semua orang mendapati kadar rezekinya masing masing..

Selain era 1998 dinegeri ini, terjadi juga di waktu sebelumnya, yaitu pada tahun 1960-an, tak jarang pemandangan sehari hari, rakyat negeri ini antri beras, antri bahan pokok, bahkan terjadi pemotongan nilai mata uang, pada saat itu drastis terjadi perubahan peta bisnis di Indonesia, banyak perusahaan berskala besar rontok, tetapi tak sedikit beberapa perusahaan baru muncul menggantikan generasi sebelumnya sebagai motor penggerak perekonomian. Toh tetap saja setelah masa itu semua orang mendapati kadar rezekinya masing masing.

Di amerika pun selain di tahun 2008 ini, pernah mengalami permasalahan krisis ekonomi sekitar tahun 1930-an, begitupun di jepang, eslandia, jerman, dan berbagai negeri lainnya dengan tingkat pengaruh yang berbeda beda, bahkan krisis ini juga menimpa pula zaman para Rasul, lihatlah kisah Nabi Yusuf as dalam menghadapi tujuh tahun masa paceklik, zaman Nabi Musa , begitupun zaman Nabi Muhammad SAW, mereka para Rasul Allah pun tak terlepas menghadapi masa masa sulit di perjalanan hidupnya. Toh tetap saja setelah masa itu semua orang mendapati kadar rezekinya masing masing.

Begitulah dunia, silih berganti, lapang dan serba keterbatasan datang dan pergi…karena konsep hidup tidak pernah menjelaskan bahwa indikator sukses itu adalah kaya, dan hidup ini bukan untuk meraih dan menikmati kekayaan atau hidup pasrah dengan kemiskinan, hidup ini bukan hanya mencari makan dan minum, hidup ini punya arti yang lebih, berbahagialah anda sebagai muslim, karena konsep hidup dalam Islam sangat jelas, hidup itu adalah perjuangan , hidup itu merupakan sarana aktualisasi aqidahnya, hidup itu adalah berjuang untuk kepentingan aqidahnya dan bukan sebaliknya, hidup itu hanyalah wasilah atas implementasi konsep Ibadah kepadaNYA dalam arti yang total, senang dan susah semuanya ujian, dan sukses dari ujian tersebut adalah penghuni SurgaNYA.

Jadi bagi seorang muslim, yakinlah krisis ekonomi itu adalah hal yang BIASA. Dia akan hadir di tengah tengah kita. Dia akan menjadi bahagian episode kehidupan kita, dia akan menjadi ujian agar kita bisa meloncat dan berlari lebih cepat dari sebelumnya, ujian itu bisa membuat kita terjatuh, gagal, lalu bangkit kembali. Dan kita yakin bahwa sifatnya ujian itu hanyalah sesaat waktu, tidak akan selamanya badai itu berlangsung, dia akan normal kembali, ingatlah malam pun PASTI selalu berganti dengan siang hari.

Individu muslim harus menyadari dalam menghadapi ujian ini bahwa permasalahan bukanlah terletak pada posisi lapang maupun sempit , tetapi dia harus mempersiapkan kesabaran di kala susah, dan banyak bersyukur di kala lapang, dan di setiap waktunya dalam kondisi apapun selalu ada usaha untuk peningkatan keimanan dan amal sebagai aktualisasi keyakinan aqidahnya. Dan dia merasa bahagia karena dia yakin ujian ini terjadi juga karena kehendak Allah SWT, dan dia yakin pula bahwa hanya Allah lah tempat dia berharap agar membebaskan dirinya dari permasalahan ujian ini.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNYA kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS 57:22-23).

Begitulah Al Quran menjelaskan bagaimana seharusnya muslim bersikap, dan benarlah juga apa yang di sampaikan Umar bin Khattab, ‘’Demi allah, selama Aku masih menjadi muslim, aku tidak akan pernah peduli dengan keadaanku.’’

Dan juga teringatlah sebuah kisah sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin Auf, dia adalah saudagar kaya raya di kota Mekah, beliau termasuk golongan awal yang tersentuh dengan dakwah yang di bawa oleh Rasul SAW. Pada saat di perintahkan untuk berhijrah menuju Madinah, beliau dengan bersegera meninggalkan seluruh hartanya di kota Mekah, beliau begitu militan dalam mengikuti intruksi keimanannya, tak ada rasa sayang dan khawatir terhadap perniagaannya yang telah di kelolanya sekian tahun. Akibat dari keyakinannya saat itu , dia pun mengalami jatuh pailit seketika , buat dia, harta yang melimpah tak ada artinya di banding nilai keimanan yang harus dia pertahankan, walau setelah hijrah tersebut dia tidak memiliki apapun walau seorang isteri pun (penulis tidak menemukan literatur kisahnya apakah beliau sudah beristeri atau tidak sewaktu di Mekah).

Setelah beberapa waktu di madinah, suatu hari, seorang sahabat Anshar bernama Said bin Rabi berkata kepadanya, “ Saudaraku, bagianmu setengah dari harta kekayaanku, aku memiliki dua rumah, engkau bebas memilihnya, aku juga memiliki dua isteri, engkau pun bebas memilih salah satu yang engkau suka.

Abdurrahman bin Auf tidak tertarik dengan tawaran itu, dia tidak ingin menjadi beban saudara seimannya, sambil berkata, “ Terima kasih, semoga Allah memberkati keluarga dan harta kekayaanmu. Aku hanya ingin engkau menunjukkan di mana letak pasar. Aku seorang pedagang.”

Benar saja, selang beberapa tahun kemudian, Abdurrahman bin Auf sudah menjadi orang terkaya di kota Madinah. Bahkan nilai kekayaannya lebih banyak dari harta yang ditinggalkan di Mekah, inilah hasil sebuah keyakinan, beginilah Allah mengganti apapun pengorbanan hambaNYA yang yakin. Dalam sejarah , terukir indah bahwa harta kekayaannya itu menjadi pendukung utama dalam perjuangan Islam masa itu, dan tak pernah habis hingga beliau wafat.

Begitulah rekanku , sejarah indah telah terabadikan, masa lapang dan sempit itu akan selalu berulang dengan berbagai sebab dan kadar pengaruhnya, dan kisah kisah tersebut selalu menjadi penguat keimanan dan pelajaran bagi yang berupaya memahaminya.

Saat ini, bila anda mengalami kebangkrutan, kefakiran, tertimpa paceklik, jatuh miskin, jangan terlalu lama bersedih. Segeralah bangkit, teruslah berikhtiar dan perkuat keyakinan, sekali lagi kehidupan ini bukan hanya untuk makan dan minum, ada tugas yang lebih mulia yang harus kita implementasikan. Hilang dan berkurangnya harta itu biasa, tapi janganlah hilang keyakinan dan kurangnya beramal soleh, justru keyakinan dan amal soleh tersebut harus di perkuat walau kondisi serba terbatas. Niscaya dan yakinlah siapa tahu Allah akan memberikan jalan keluar dan mengganti yang jauh lebih baik dari apa yang anda miliki sebelumnya.

mmnasution@eramuslim.com


Bisnis itu Jihad Lainnya

Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran

Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)

Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.

Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.

Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?

Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………

Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

mmnasution@eramuslim.com


Bisnis itu Jihad Lainnya

Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran

Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)

Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.

Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.

Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?

Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………

Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

mmnasution@eramuslim.com


Bisnis itu Jihad Lainnya

Keluarga Lumpuh

Bayangkan kalau semua anak Anda menderita lumpuh. Tentu, Anda akan sangat bingung dengan masa depan mereka. Di Purwakarta, ada seorang ibu yang bukan hanya empat anaknya yang lumpuh. Melainkan juga, suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Allahu Akbar.

Hal itulah yang kini dialami seorang ibu usia 70 tahun. Namanya Atikah. Di rumahnya yang sederhana, ia dan keluarga lebih banyak berbaring daripada beraktivitas layaknya keluarga besar.

Mak Atikah bersyukur bisa menikah dengan seorang suami yang alhamdulillah baik dan rajin. Walau hanya sebagai pencari rumput, Mak Atikah begitu menghargai pekerjaan yang dilakoni suaminya. Bahkan, tidak jarang, ia membantu sang suami ikut mencari rumput.

Beberapa bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 1957, Allah mengaruniai Mak Atikah dengan seorang putera. Ia dan suami begitu bahagia. Ia kasih nama sang putera tercinta dengan nama Entang.

Awalnya, Entang tumbuh normal. Biasa-biasa saja layaknya anak-anak lain. Baru terasa beda ketika anak sulung itu berusia 10 tahun.

Waktu itu, Entang sakit panas. Bagi Mak Atikah dan suami, anak sakit panas sudah menjadi hal biasa. Apalagi tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pelayanan medis. Entang pun dibiarkan sakit panas tanpa obat.

Panas yang diderita sang anak ternyata kian hebat. Tiba-tiba, Entang merasakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah dicoba beberapa kali, kaki Entang memang benar-benar lumpuh.

Musibah ini ternyata tidak berhenti hanya di si sulung. Tiga adik Entang pun punya gejala sakit yang sama dengan sang kakak. Dan semuanya sakit di usia SD atau kira-kira antara 7 sampai 10 tahun. Satu per satu, anak-anak Mak Atikah menderita lumpuh.

Usut punya usut, ternyata anak-anak yang tinggal di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta itu sebagian besar terserang penyakit polio. Tapi, semuanya sudah serba terlambat. Lagi pula, apa yang bisa dilakukan Mak Atikah dengan suami yang hanya seorang pencari rumput.

Sejak itu, Mak Atikah mengurus empat anaknya sekaligus seorang diri. Dengan sarana hidup yang begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan, keluarga ini mengarungi hidup puluhan tahun dengan kesibukan anak-anak yang lumpuh.

Ujian Allah buat Mak Atikah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Di tahun 90-an, giliran suami Bu Atikah yang mengalami musibah. Saat mencari rumput, Pak Didin terjatuh. Orang-orang sekitar pun menggotong Pak Didin pulang. Dan sejak itu, Pak Didin tidak bisa lagi menggerakkan kaki dan tangannya. Ia cuma bisa berbaring.

Lalu, bagaimana dengan pemasukan keluarga kalau sang suami tidak lagi bisa berkerja. Bu Atikah pun tidak mau diam. Kalau selama ini ia hanya bisa mengurus anak-anak di rumah, sejak itu, ibu yang waktu itu berusia hampir enam puluh tahun pun menggantikan sang suami dengan pekerjaan yang sama. Di usianya yang begitu lanjut, Bu Atikah mengais rezeki dengan mencari rumput.

Sehari-hari, ia berangkat pagi menuju tanah-tanah kosong yang dipenuhi rumput. Ia kumpulkan rumput-rumput itu dengan sebilah arit, kemudian dibawa ke pemesan. Tidak sampai sepuluh ribu rupiah ia kumpulkan per hari dari mencari rumput. Dan itu, ia gunakan untuk mengepulkan asap dapur rumahnya. Hanya sekadar menyambung hidup.

Di bulan Mei tahun ini, sang suami yang hanya bisa berbaring dipanggil Allah untuk selamanya. Kini, tinggal Mak Atikah yang mengurus keempat anaknya yang tidak juga sembuh dari lumpuh.
Allah menguji hambaNya dengan sesuatu yang mungkin sulit untuk dicerna pikiran orang lain. Subhanallah. (saad/mnh)


Kisah Hati Lainnya

Gerak

Dua ekor rusa tampak berlari kecil menelusuri semak belukar menuju puncak bukit. Sesekali, sang induk dan anak rusa ini berhenti sebentar, kemudian berlari lagi. Anak rusa tampak kelelahan mengikuti gerakan rusa induk.

“Bu, kenapa istirahatnya sebentar sekali?” tanya si anak rusa sambil terengah-engah. Jarak antara keduanya pun mulai tampak lebih jauh.

Menyadari itu, sang induk rusa berhenti sebentar sambil menggerak-gerakkan kaki-kakinya. ”Ayo nak, terus bergerak!” teriak sang induk rusa ketika anak rusa ikut berhenti dan terduduk lemas.

”Bu, kenapa kita tidak duduk-duduk sebentar? Bukankah pemburu yang mengejar kita sudah tertinggal jauh?” tanya sang anak rusa sambil sesekali mengatur nafas.

”Anakku,” sapa sang induk rusa sambil menghampiri anaknya. ”Kita bergerak bukan karena semata-mata kejaran sang pemburu. Kita harus terus bergerak karena seisi alam raya ini memang dirancang Tuhan untuk selalu bergerak!”

***

Siapa pun kita, tidak selalu berada dalam keadaan seperti yang diinginkan: pencapaian target hidup yang serba mudah, sarana yang selalu mudah tersedia, dan sebagainya.

Ada kalanya, hidup menyuguhkan sisi lain, jauh seperti keadaan yang diinginkan. Saat itulah, fisik dan batin menjadi teramat lelah seperti sehabis berlari dari kejaran pemburu yang menginginkan kematian kita.

Kelelahan itu menuntut fisik dan batin kita untuk berhenti bergerak. Diam, dan melupakan segalanya.

Perhatikanlah, bahwa sebenarnya, di saat lelah itulah, fisik dan batin kita perlu terus bergerak. Bukankah air sungai akan menjadi kotor ketika alirannya tidak lagi bergerak. Bukankah bumi dan seisi alam ini akan hancur ketika mereka tidak mau lagi bergerak. (muhammadnuh@eramuslim.com)

foto ilustrasi: derekrobertson

Tafakur Lainnya

Pencuri

Seekor burung mahal jenis merpati pos tampak gelisah dalam sebuah sangkar besi nan indah. Tubuhnya yang elok mulai terlihat lemas. Dalam dua hari ini, ia memang tidak mau makan.

Sang merpati yang telah menjuarai beberapa turnamen dunia ini, mulai dari kecepatan terbang hingga ketepatan target tujuan hinggap, yakin benar kalau tuan barunya yang dua hari ini memberinya makan, bukanlah tuan yang sebenarnya. Ia yakin dirinya telah dicuri.

Karena itulah, senikmat dan semahal apa pun makanan yang ditawarkan, ia tetap tidak mau makan. Sang merpati pintar ini yakin, menikmati makanan dari orang yang telah mengecewakan tuannya yang asli, berarti mengkhianati sang tuan yang telah menyayanginya dengan penuh cinta.

Namun, si pencuri tidak pernah marah dengan penolakan itu. Ia ambil lagi makanan yang belum disentuh itu, untuk kemudian diganti dengan makanan yang baru, yang lebih segar, dan lebih nikmat. Sang pencuri pun tidak lupa membersihkan kandang merpati dengan penuh hati-hati.

Begitulah hari-hari yang dilalui oleh sang pencuri kepada merpati curiannya. Sesekali, dengan penuh kelembutan, jari tangan sang pencuri membelai-belai bulu kepala merpati. Sungguh suatu perlakuan yang melebihi apa yang diterima si merpati dari tuannya yang asli.

Ketika lapar yang tidak lagi bisa ditahan, sang merpati akhirnya mencicipi makanan sajian tuan barunya itu. “Aih, lezatnya makanan ini. Baru kali ini aku merasakan makanan senikmat ini,” ucap sang merpati sambil terus memakan sajian yang ada di sangkarnya.

Keesokannya, sang merpati kembali menikmati sajian tuan barunya. Kali ini ia tidak lagi ragu untuk menikmatinya. Perasaan buruknya tentang siapa tuan barunya itu mulai sirna. Tubuhnya pun sudah mulai segar dan bugar. Sayapnya yang pernah rusak, kini kembali normal seperti sebelumnya.

**
Jika seseorang berada dalam keheningan muhasabahnya. Mungkin ia bisa merasakan bahwa begitu banyak ‘pencuri’ yang sangat dekat dalam keseharian kita. Ada ‘pencuri’ yang berkedok karir, ada yang berkedok demi masa depan, ada yang demi isteri dan anak-anak, ada yang berlabel demi maslahat yang lebih besar, dan lain-lain.

Tampilan kelembutan dan kebaikannya yang begitu mempesona, lambat laun mengurangi kejernihan timbangan batin kita. Suatu saat, seseorang tidak lagi bisa membedakan mana yang sebenarnya sebuah kebenaran dan mana yang kebatilan. Mana yang memperbaiki dan mana yang merusak. Dan bahkan, mana Tuan Besar yang telah memberinya kehidupan, dan mana tuan-tuan kecil yang justru mencuri nilai-nilai kehidupannya. (muhammadnuh@eramuslim.com)

Tafakur Lainnya
www.eramuslim.com

Jihad di Jalan Allah

Agama ini memang harus mempertahankan diri dari setiap serangan yang datang. Karena keberadaannya merupakan proklamasi umum pengabdian hanya kepada Allah, Tuhan Seru sekalian alam dan proklamasi pembebasan umat manusia dari pengabdian diri kepada sesama manusia. Juga, merupakan eksistensi organisasi yang aktif di bawah satu arahan baru yang bukan arahan jahiliyah, serta lahirnya sebuah masyarakat bebas yang berbeda dengan yang telah ada, yang tidak menuhankan kekuasaan terhadap sesama umat manusia, karena kekuasaan yang sebenarnya adalah kepunyaan Allah SWT.

Ya, dengan keberadaan agama ini dalam bentuk yang disebutkan tadi, dengan sendirinya mengancam masyarakat jahiliyah yang ada di sekitarnya, yang ditegakkan atas dasar pengabdian oleh manusia atas sesama umat manusia. Dengan sendirinya pula masyarakat jahiliyah akan berusaha menyerang dengan tujuan untuk memusnahkannya sama sekali dengan maksud mempertahankan hidup masyarakat jahiliyah. Dan dengan demikian, masyarakat Islam yang baru muncul itu pun terpaksa mempertahankan dirinya.

Inilah konflik yang tak dapat dielakkan. Sebab, hal ini menyatu dengan lahirnya Islam sendiri. Inilah pertarungan yang mesti dihadapi oleh Islam, dan sama sekali tidak dapat dielakkan. Inilah sunnatullah yang tak dapat dihindarkan.

Ini semuanya adalah fakta dan kebenaran. Mengikut pandangan inilah Islam mesti mempertahankan hidup dan wujudnya, dan ia pasti sanggup mengarungi medan perjuangan mempertahankan dirinya. Hal ini pasti dan tidak dapat dielakkan.

Ada satu lagi hakikat yang lebih penting daripada yang telah disebutkan tadi, yaitu telah menjadi sifat dasar Islam bahwa ia senantiasa bergerak terus menerus tanpa mempedulikan halangan dan rintangan, untuk menyelamatkan manusia di dalam bumi daripada terpaksa mengabdikan dirinya kepada yang lain selain Allah. Hal ini tidak dalam lingkungan geografi saja, tidak juga dalam golongan dan kaum saja, dengan membiarkan manusia, semua jenis umat manusia di atas bumi ini tunduk di bawah kekuasaan kejahatan, kemusnahan dan pengabdian diri kepada yang lain selain Allah.

Sesungguhnya kekuasaan apa pun yang menentang Islam telah membuat keputusan untuk tidak lagi menyerang Islam, seandainya Islam sanggup membiarkan mereka meneruskan sikap dan dasar pengabdian diri kepada yang lain selain Allah, dalam lingkungan mereka sendiri, dan dalam batas negeri mereka sendiri. Kalaulah Islam sanggup membiarkan mereka menjalankan peranan mereka dengan cara tidak mendakwah Islam dan menyebarkan proklamasi umumnya itu.

Tetapi Islam tidak pernah mau toleran dengan mereka, kecuali setelah mereka mengaku akan tunduk dan patuh di bawah kekuasaan Islam dalam bentuk membayar jizyah, sebagai jaminan bagi terbukanya pintu dakwah Islam tanpa diganggu-gugat oleh kekuasaan apa pun di dalam negeri itu.

Ini tabiat asal agama ini. Inilah dia tugasnya; karena ia adalah proklamasi umum mengenai ketuhanan Allah Seru Sekalian Alam, dan proklamasi umum mengenai kebebasan umat manusia dari pengabdian apa pun yang ditujukan selain Allah di kalangan seluruh umat manusia.

Bandingkan sendiri antara Islam dalam bentuk yang asli ini dengan bentuk ’olahan’ yang termanipulasi dalam ruang yang sempit, ruang seperti negara dan suku, yaitu Islam yang senantiasa di dalam ketakutan.

Sesungguhnya motif gerakan Islam itu lahir dengan jelas sekali bila saja difahami benar bahwa agama ini ialah ajaran dan panduan Allah untuk hidup umat manusia, bukan ajaran dan panduan bikinan tangan manusia, bukan suatu aliran fikiran dan isme yang khusus bagi suatu golongan tertentu saja, juga bukan sekadar untuk suatu golongan manusia saja. Kita tidak akan meraba-raba mencari motif dari luar kecuali bila kita telah kehilangan pijakan dan kita bingung mengenai hakikat yang agung itu yaitu bila saja kita lupakan bahwa masalah ini ialah masalah “ketuhanan” Allah dan “kehambaan” manusia kepada Allah. Setiap orang yang mengerti akan hakikat ini tidak mungkin meraba-raba mencari panduan yang lain, mengenai pengertian jihad dalam Islam.

Jarak antara kedua persimpangan jalan ini tidak begitu jauh; yaitu antara konsep bahwa Islam itu terpaksa mengarungi perjuangan yang tidak dapat dielakkan lagi, karena keberadaannya berdampingan dengan masyarakat jahiliyah yang akan menghantam keberadaan Islam itu sendiri dan bahwa Islam harus memulakan gerakan dan menghayun langkah masuk ke gelanggang perjuangan jihad. Memang jarak antara keduanya tidak begitu jauh karena dalam kedua konsep itu pun ia (Islam) pasti akan mengarungi pertarungan itu! Tapi pada peringkat akhirnya, perbedaan antara keduanya akan nampak jelas sekali, mengubah perasaan dan pengertian keislaman begitu hebat dan menonjol.

Memang terlalu jauh jaraknya antara konsep bahwa Islam itu suatu program dan panduan Ilahi yang datang untuk melaksanakan ketuhanan Allah SWT untuk seluruh alam ini, dan melaksanakan kepatuhan seluruh umat manusia kepada Allah Yang Maha Esa, serta mengesahkan pelaksanaan itu dalam realita, yaitu di dalam bentuk sebuah masyarakat yang menjamin kebebasan manusia dari pengaruh pengabdian oleh sesama umat manusia, dengan menumpukan ibadat kepada Allah SWT saja, dan menghayati syariat Allah saja sebagai undang-undang negara menjadi lambang kekuasaan Allah; atau dengan perkataan lain, ketuhanan Allah itu menjelma di dalam kenyataan dan realita. Dengan demikian, ia berhak dan mampu menghancurkan semua halangan dan rintangan di tengah jalan supaya ia dapat berdialog langsung dengan fikiran dan hati kecil setiap individu tanpa sesuatu halangan pun, baik yang berbentuk sistem politik negara, atau berbentuk realita masyarakat itu.

Memang jarak pemisahnya terlalu jauh antara konsep cara ini terhadap Islam, dengan konsep dan anggapan bahwa ia hanya sekadar suatu sistem lokal bagi sebuah negeri tertentu saja, yang hanya berhak mempertahankan diri dalam lingkungan yang sangat sempit.

Yang pertama tadi ialah suatu konsep dan yang kedua juga memang satu konsep walaupun dalam kedua-dua konsep itu Islam pasti akan berjihad; tapi konsep umum terhadap motif dan tujuan jihad dan hasilnya adalah berlainan dan berbeda sejauh-jauhnya, berbeda dalam segi kepercayaan dan berbeda dalam segi tektik dan strategi.

Adalah menjadi hak Islam bahwa ia bergerak dari dasar, sebab ia bukan satu agama untuk suatu golongan tertentu saja. Ia juga bukan hanya sekadar suatu sistem hidup untuk suatu daerah dan negeri tertentu saja, tapi ia adalah suatu program dan panduan Tuhan, dan suatu sistem untuk dunia seluruhnya. Adalah menjadi hak Islam untuk bergerak menghancurkan halangan-halangan yang berbentuk sistem-sistem dan realita yang menyekat kebebasan manusia untuk berusaha mencari dan memilih sendiri.

Islam juga menjamin bahwa ia tidak akan menyerang setiap individu dan memaksa mereka menerima akidahnya. Ia hanya akan menyerang dan menghantam sistem-sistem dan realita untuk membebaskan setiap individu dari pengaruh yang merusak fitrah umat manusia dan membelenggu kebebasan memilih.

Islam berhak membebaskan umat manusia dari mengabdikan diri dan memuja sesama hamba Tuhan, supaya mereka hanya mengabdikan diri dan memuja Allah Yang Maha Esa supaya ia dapat melaksanakan dan menyebarkan kandungan proklamasi umum mengenai ketuhanan Allah atas seluruh alam ini, dan membebaskan seluruh umat manusia.

Pengabdian diri kepada Allah Yang Maha Esa tidak akan terlaksana - baik dalam pandangan Islam dan dalam realita hidup - kecuali di bawah lindungan sistem Islam, sebab hanya Islam sajalah sistem yang dijadikan. Allah untuk mengatur semua urusan hamba-Nya, baik yang memerintah maupun yang diperintah, baik yang berkulit putih atau berkulit hitam, baik yang jauh atau yang dekat, baik yang miskin atau yang kaya; melalui suatu undang-undang yang dipatuhi oleh mereka semua.

Kalau di bawah sistem-sistem yang lain, maka dengan sendirinya umat manusia menyembah dan mengabdikan dirinya kepada sesama hamba Tuhan; karena mereka mengambil peraturan hidup mereka dari sesama hamba Tuhan; sedangkan kekuasaan membuat peraturan dan undang-undang itu adalah menjadi salah satu dari sifat Allah SWT.

Siapa saja yang mendakwa dirinya mempunyai hak untuk membuat undang-undang bagi kehidupan manusia, maka sesungguhnya orang itu telah mendakwa dan menepuk dada bahwa dirinya mempunyai sifat-sifat ketuhanan, apakah dia mengakui hal ini secara terus terang atau pun tidak. Siapa saja yang mengagungkan seorang manusia lain dengan mempunyai hak atas dirinya berarti dia mengakui orang itu mempunyai hak ketuhanan dan berkuasa atas dirinya; apakah dia menyebut perkataan ketuhanan atau tidak.

Selain itu, Islam itu bukan hanya suatu akidah saja, sehingga ia bisa merasa puas hati dan cukup dengan hanya menyampaikan dakwah mengenai akidahnya saja kepada umat manusia; bahkan ia adalah suatu program dan panduan yang mesti dilaksanakan di dalam gerakan organisasi bagi kebebasan umat manusia. Organisasi yang tidak bergerak dan bertindak dengan berpandukan dasar Islam, tidak mungkin menyusun hidup rakyat jelatanya dengan berpandukan program Islam.

Dengan demikian Islam, sistem-sistem itu harus dihapus karena semuanya merupakan penghalang kepada kebebasan seluruh umat manusia. Ini - seperti kita katakan tadi - berarti kekuasaan dan agama itu adalah kepunyaan Allah saja dan tidak ada seorang hamba pun yang boleh mempunyai hak dan kekuasaan kepada hamba Allah, seperti halnya dalam seluruh sistem yang ditegakkan di atas dasar pengabdian manusia atas sesama umat manusia.

Sebenarnya, para peneliti Islam di zaman modern ini, selalu merasa kecewa menghadapi realita zaman sekarang melalui rekaan kaum orientalis yang licik. Ini disebabkan karena kaum orientalis yang licik itu selalu membuat gambaran bahwa Islam adalah suatu gerakan kekerasan yang menggunakan senjata untuk memaksa orang menganut akidahnya; sedangkan kaum orientalis yang kurang ajar itu tahu benar bahwa gambaran itu bukanlah suatu hakikat dan kebenaran. Mereka sengaja menyembunyikan fakta yang benar mengenai hakikat jihad di dalam Islam dengan cara ini.

Di samping itu, berusahalah golongan yang kecewa tadi, kononnya, untuk menjaga citra dan nama baik Islam, juga Jihad Di Jalan Allah dengan tujuan hendak menafikan tuduhan-tuduhan itu -lalu mereka mencari-cari alasan untuk mempertahankan diri, dengan melupakan sama sekali hakikat dan tabiat Islam yang asli dan melupakan fungsi dan peranannya yang benar dan melupakan haknya dalam usaha membebaskan seluruh umat manusia.

Sebenarnya, fikiran para peneliti zaman modern ini telah dikaburi oleh pandangan-pandangan ala barat terhadap fungsi dan peranan serta tabiat agama dengan mengatakan bahwa agama ini ialah urusan akidah semata-mata, yang bersarang di lubuk hati; tidak satu pun mempunyai kaitan dengan sistem dan realita hidup. Dengan demikian, perjuangan karena agama itu berarti perjuangan untuk akidah semata-mata, supaya ia dapat bersarang di lubuk hati manusia.

Bukanlah begitu pandangan Islam; sebab Islam adalah panduan dan program Allah untuk hidup umat manusia. Program yang berasaskan tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT dengan sifat-sifat ketuhanan yang menjelma di dalam bentuk kekuasaan, dan mengatur hidup tadi dengan mengikuti perincian-perincian yang telah ditetapkan.

Perjuangan untuk Islam itu adalah berarti: jihad dan perjuangan untuk melaksanakan program dan panduan itu. Ada pun akidah, maka ia adalah suatu hal yang berkait dengan rasa dan selera hati, di bawah lindungan suatu sistem universal itu, sesudah tabir yang menutupnya disingkap, dengan demikian halnya berlainan sama sekali dan ia menjelma dalam bentuk baru dan sempurna.

Di mana saja ada organisasi Islam, yang menjunjung tinggi dan menghayati program dan panduan Tuhan; maka dengan sendirinya berarti Allah memberikan kepadanya hak bergerak untuk memikul kekuasaan dan melaksanakan programnya, di samping membiarkan masalah akidah itu menjadi masalah individu yang berkaitan dengan kesadaran masing-masing. Kalaulah Allah SWT melarang golongan Islam dari melakukan jihad untuk suatu masa, maka itu adalah masalah taktik saja dan bukan masalah prinsip. Masalah mengendalikan organisasi bukan masalah akidah.

Atas dasar yang jelas dan terang inilah, kita boleh memahami nas-nas dan petunjuk Al-Quran yang bermacam-macam bentuknya itu mengikuti perkembangan sejarah yang silih berganti, mengikuti pasang surut hidup umat manusia.

Kita hendaklah jangan sekali-kali mencampur aduk dalil-dalil dari ayat-ayat yang bersifat sementara dan menyusun strategi perjuangan jihad dengan ayat-ayat yang merupakan dalil umum bagi organisasi Islam, yang tidak berubah-ubah di sepanjang zaman.
WWW.eramuslim.com

Cara Mengobati Krisis Akhlak

Obat telah kita paparkan, lalu bagaimana cara kita memanfaatkan obat itu. Bagaimana kita menjadi orang-orang yang hatinya terwarnai oleh hakikat ubudiyyah sempurna kepada Allah, tidak diperbudak oleh harta, kedudukan, interes pribadi dan penyakit-penyakit hati seperti egois, sombong, ujub dan efek-efeknya yang berbahaya.

Tidak diragukan lagi, caranya tidak ringan dan mudah. Caranya adalah dengan jalan berjihad dan bersungguh-sungguh, sebagaimana firman Allah :

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ

“ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu.” (QS. Al Hajj : 78)

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.” (QS. Al Ankabut : 69)

Sebuah jalan yang mepertegas perbedaan antara mukmin yang sejati dan munafik bermuka dua dalam keberagamaan dan keimanannya. Sebuah pelindung yang menjadikan seorang muslim tidak tergolong dalam sabda Rasulullah saw :

تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ ،َ تَعِسَ عَبْدُ الْقَطِيفَةِ ، تَعِسَ وَانْتَكَسَ ، وَإِذَا شِيكَ فَلاَ انْتَقَشَ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ (رواه البخاري وابن ماجه)

“Celakalah hamba dirham, celakalah hamba dinar, celakalah hamba baju yang indah, celakalah dan sengsaralah, ketika terkena durinya maka tidak akan ada yang bisa menolongnya. Ketika diberi mereka ridha, dan ketika tidak diberi mereka meradang.” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)

Dia ibarat aparat yang menjaga iman kita dari dua serigala lapar, yang diwanti-wanti oleh Rasulullah saw dalam sabdanya :

“Tidaklah dua serigala lapar yag dilepas dalam kerumunan kambing, itu lebih berbahaya dari pada kerakusan seseorang terhadap harta dan kedudukan dengan mengorbankan agamanya.” (HR. Turmudzi, Ahmad dan Abu dawud)

Karena urgensi jihad ini sebagai satu-satunya jalan yang membawa kita pada ridha Allah, sekaligus juga yang menunjukkan kepada medan ubudiyyah yang sesungguhnya, maka para pendahulu kita yang baik telah mencurahkan seluruh kemampuan yang mereka miliki untuk meniti jalan ini.

Mereka lawan nafsu mereka, mereka kendalikan hawa nafsunya dengan berbagai macam cara. Sampai-sampai mereka melakukan hal yang sedikit melampaui batas kewajaran, pagar syariat dan petunjuk nubuwwah.

Kami paparkan hal ini semua, sesuai dengan kesepakatan para pendahulu kita yang baik dan petunjuk-petunjuk yang ada dalam kitab dan sunnah Rasul-Nya. Kita sadarkan diri kita sesadar-sadarnya, bahwa ini adalah inti dari ajaran Islam. Ini adalah tangga satu-satunya menuju pencapaian manhaj Ilahi yang di wajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Ini adalah kunci kemudahan bagi segala kesusahan, kunci persatuan bagi segala ikatan dan kunci kemenangan yang kita impikan.

Kami ingatkan diri kami untuk pertama kalinya, lalu kami berwasiat kepada saudara-saudara kami yang kami cintai, dengan selalu berharap kepada taufiq dan pertolongan Allah.

Cara-cara pemakaiannya.

Pertama : Perenungan kita akan jati diri dan tujuan akhir kita, merasakan pengawasan Allah yang melekat dan membangkitkan kesadaran kita ketika lalai dan lupa.

Merenung adalah aktifitas akal, tanpa renugan maka akal tak akan berguna. Renunganlah yang membebaskan akal kita dari kekuatan nafsu dan ikatannya. Tanpa renungan maka kita tidak akan bisa membedakan antara petunjuk akal sehat dan bisikan nafsu.

Karenanya, tidak heran jika Allah swt selalu menutup ayat-ayat kauniyyah dengan harapan-harapan terhadap manusia, semoga mereka berfikir (la'allakum tatafakkarun), sesungguhnya dalam ayat ini ada banyak pelajaran bagi orang-orang yang berakal (inna fii dzalika laayaatil liqaumiy yatafakarun), Maka apakah mereka tidak mau berfikir (Afala tatafakkarun).

Karena itulah titik tolak utama risalah Nabi Muhammad saw, sebagai seorang mukmin, dai dan mujahid, adalah berawal dari renungan yang berkesinambungan. Bukanlah hal yang sia-sia, ketika Allah swt mengilhamkan ke dada Rasulullah saw untuk cinta menyendiri dalam sepi, jauh dari hingar bingar dan kerusakan masyarakat. Tujuannya adalah agar Beliau bisa menjernihkan pandangan, dengan banyak berfikir dan merenung di gua hira dalam waktu yang lama.

Ketika perenungan dilakukan dengan kondisi tempat yang sepi, jauh dari tarikan nafsu, syahwat dan polusi duniawi, maka perenungan tersebut akan membuahkan kejernihan dan kedekatan pada kebenaran. Diri manusia sendirian menghadapi bisikan-bisikan dan dorongan-dorongan yang muncul dari berbagai jendela dan pintu yang terbuka luas di hadapannya. Ada akal sehat dan logika yang lurus. Ada keinginan-keinginan dan syahwat yang melekat dalam diri kita. Ada penolakan-penolakan dari rasa kurang, sombong dan fanatisme. Ada ikatan-ikatan yang muncul karena benci, dengki, iri dan berebut meraih sesuap dunia dan hiasannya yang menipu.

Bukanlah posisi yang benar, ketika kita mendengarkan dorongan dan bisikan suara-suara ini. Tapi kita harus bisa memposisikan diri kita sebagai pendengar yang baik, dengan menjadikan akal sehat dan logika yang jernih sebagai hakim atas semuanya, sehingga semua menjadi jelas dan tegas di hadapan kita.

Kemampuan seperti ini tidak akan didapat kecuali setelah melalui perenungan dalam waktu yang panjang dan kontinyu, sehingga mampu mengisi usia penuh petuah. Dengan menyendiri, berdialog dengan akal sehat dan logika yang jernih, tentang jati diri dan tujuan akhir dari hidupnya. Apa yang berkembang dan mandeg dalam kehidupannya. Dengan sarana dzikir kepada-Nya, merenungi pelajaran besar yang disampaikan melalui lisan dan petunjuk langsung Rasul-Nya.

Bukan berarti kami menganjurkan umat ini untuk mengisolasi diri, hidup terasing dari masyarakat, tinggal di gua-gua dan lembah-lembah terpencil. Ini bukan fitrah manusia dan bukan pula misi hidup setiap muslim.

Kami hanya mengajak meluangkan waktu khusus untuk akal sehat kita setiap kita merasa ada yang penting dengan kantong modal hidup kita. Kita melakukan seperti apa yang telah dilakukan oleh para pedagang yang menghabiskan usianya dalam kerumunan manusia dan keramaian pasar.

Kondisi tersebut tidak perlu membuatnya tidak bisa berdiam sejenak, meluangkan waktunya untuk menyendiri di kamarnya. Jauh dari anak, istri dan sahabat dekat. Berkonsentrasi penuh dengan buku, kertas dan alat hitung bisnisnya. Kalau bukan karena waktu luang yang mereka usahakan di sela-sela kehidupan mereka ini, mungkin bisnis di pusat perdagangannya yang ramai itu tidak mendatangkan kecuali kerugian dan penyesalan yang berkepanjangan.

Kami mengajak umat ini untuk menempuh jalan kebebasan berfikir, berlepas diri secara sadar dan tidak sadar dari segala dorongan fanatisme, bisikan kebaikan palsu dan aneka ragam tarikan nafsu syahwat, sehingga kita menemukan keyakinan telah berjalan di atas manhaj yang didukung oleh akal sehat yang merdeka.

Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw dalam hidupnya ini, dengan menyepi dan menyendiri untuk merenung, menjadi pelajaran sekaligus kehormatan bagi umatnya.

Kita tidak lupa pula, bahwa di antara faktor yang mendukung kita untuk selalu sadar dan merenung adalah intensitas kita duduk-duduk berdekatan dengan orang-orang shalih.

Sebaliknya, jika kita ingin jauh dari kesadaran dan aktifitas perenungan, maka bergabunglah dengan orang-orang yang lalai di panggung kesia-siaan mereka. Nikmatilah tempat-tempat yang menjadikan umur kita murah tak berharga, larut dalam permainan dan hiburan yang tidak mendatangkan kebaikan di akhirnya, sibuk dengan gosip murahan yang ditamsilkan sebagai aktivitas makan daging bangkai saudara.

*) Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy lahir pada tahun 1929 di sebuah daerah yang bernama Buthan, bagian dari wilayah Turki yang terletak di perbatasan antara Turki dengan Irak bagian utara.

Pada usia empat tahun, beliau ikut ayahnya, Mullah Ramadhan untuk pindah ke Damaskus, Syria. Setelah menamatkan sekolah Islam di Damaskus, Al-Buthy kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir. Beliau mendapatkan gelar doktor dalam bidang hukum Islam di Universitas Al-Azhar pada tahun 1965.

Pada tahun yang sama, beliau kembali ke Damaskus dan diangkat sebagai salah satu pimpinan di Universitas Damaskus, sekaligus aktif sebagai dosen di sana. Selain itu, ia juga menjabat anggota dewan tinggi di universitas Oxford, Inggris.

Selain sebagai dosen, Al-Buthy juga aktif di berbagai konfrensi dan simposium dunia. Beliau fasih berbahasa Arab, Turki, dan Ingris. Tidak kurang dari 40 buku telah beliau tulis. Hampir setiap hari, beliau mengisi taklim di masjid Damaskus, dan berbagai masjid di Syria. Ribuan orang selalu hadir dalam setiap taklim yang beliau pimpin.
Oleh: DR. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy*
www.eramuslimin.com

Minggu, 06 Juni 2010

Khasiat Habbatus Sauda'' (jinten hitam)

Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Jintan hitam
(Habbatussauda’) dapat meningkatkan jumlah sel-sel T yang baik untuk
meningkatkan sel-sel pembunuh alami. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari
Universitas Munich, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat
digunakan bioregulator. Dengan demikian, Habbatussauda’ dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, seperti kanker dan AIDS. Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam
linoleat (omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak untuk
meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.
Habbatussauda’ juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan
sangat cocok diberikan kepada anak usia pertumbuhan dan lansia.Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk dalam peredaran darah. alah satu kandungan Habbatussauda adalah setrol yang berfungsi sebagai sintesa dan bioaktivitas hormon. Racun dapat menganggu metabolisme dan menurunkan fungsi organ penting seperti hati, paru-paru dan otak.Habbatussauda’ mengandung saponin yang dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh.

Sapion yang terdapat pada Habbatussauda’ mempunyai
fungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat,
protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh
dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur dan dapat menghilangkan stress.

Anti histamin. Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asthma bronkial.Hasilnya cukup meyakinkan, 70 % yang menderita alergi
debu, serbuk, jerawat dan asthma sembuh setelah diberi minyak nigella
(Habbatussauda’). Pada tahun 1992, Jurnal Farmasi Pakistan membuat hasil
penelitian yang membuktikan minyak volatile lebih ampuh membunuh strain
bakteri V Cholera dan E Coli dibandingkan dengan antibiotik seperti
ampicilin dan tetrasiklin.

Melancarkan air susu ibu.
Kombinasi bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonoal yang terdapat
dalam minyak Habbatussauda’ dapat melancarkan air susu ibu. Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrusi untuk
meningkatkan isstem kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim
hujan anak sangat mudah terkena flu dan pilek.
Kandungan Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 yang terdapat pada
Habbatussauda’merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan
otak.

Kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi
sangat ideal untuk orang yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga
daya tahan tubuh dan revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda’ dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan.
Interferonnya menghasilkan sel-sel normal terhadap virus yang merusak
sekaligus menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibodi.

Selasa, 01 Juni 2010

Peran Orang Tua Terhadap Anak

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
Menurut Arifin (dalam Suhendi, Wahyu, 2000:41) keluarga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama.
Selanjutnya, Abu Ahmadi (dalam Suhendi, Wahyu, 2000: 44 -52), mengenai fungsi keluarga adalah sebagai suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau diluar keluarga. Adapun fungsi keluarga terdiri dari:
a. Fungsi Sosialisasi Anak.
Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui fungsi ini, keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku, sikap keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan dijalankan oleh mereka. Dengan demikian, sosialisasi berarti melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.

b.Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta. Pandangan psikiatrik mengatakan bahwa penyebab utama gangguan emosional, perilaku dan bahkan kesehatan fisik adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan dan hubungan kasih syang dalam suatu lingkungan yang intim. Banyak fakta menunjukan bahwa kebutuhan persahabatan dan keintiman sangat penting bagi anak. Data-data menunjukan bahwa kenakalan anak serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang tidak mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang.
c. Fungsi Edukatif
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik anak. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sorang anak mulai dari bayi, belajar jalan, hingga mampu berjalan.
d. Fungsi Religius
Dalam masyarakat Indonesia dewasa ini fungsi di keluarga semakin berkembang, diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1) Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilkan penghayatan dan perilaku keagamaan dalam keluarga.
2) Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga.
3) Aspek sosial berupa hubungan sosial antara anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan. Pendidikan agama dalam keluarga, tidak saja bisa dijalankan dalam keluarga, menawarkan pendidikan agama, seperti pesantren, tempat pengajian, majelis taklim, dan sebagainya.
e. Fungsi Protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggotanya.
f. Fungsi Rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang sangat gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan. Dewasa ini, tempat hiburan banyak berkembang diluar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi berkembang dengan pesatnya. Media TV termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan bagi anggota keluarga.
g. Fungsi Ekonomis
Pada masa lalu keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit kebutuhan rumah tangga dan menjualnya sendiri. Keperluan rumah tangga itu, seperti seni membuat kursi, makanan, dan pakaian dikerjakan sendiri oleh ayah, ibu, anak dan sanak saudara yang lain untuk menjalankan fungsi ekonominya sehingga mereka mampu mempertahankan hidupnya.
h. Fungsi Penemuan Status
Dalam sebuah keluarga, seseorang menerima serangkaian status berdasarkan umur, urutan kelahiran, dan sebagainya. Status/kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Status tidak bisa dipisahkan dari peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai status.

Pola Bimbingan Orang Tua Pada Anak
Selain bimbingan disekolah, bimbingan dirumah sangat penting, karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga. Untuk itu keluarga dituntut untuk dapat menerapkan pendidikan keimanan guna sebagai pegangan anak di masa depan.
Menurut Shochib (2000 : 25-28), menyebutkan ada delapan yang perlu dilakukan orang tua dalam membimbing anaknya; pertama, perilaku yang patut dicontoh. Artinya, setiap perilakunya tidak sekedar bersifat mekanik, tetapi harus didasarkan pada kesadaran bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniruan dan identifikasi bagi anak-anaknya. Oleh karena itu pengaktualisasiannya harus senantiasa dirujukan pada ketaatan pada nilai-nilai moral.
Kedua, kesadaran diri ini juga harus ditularkan pada anak-anaknya dengan mendorong mereka agar mampu melakukan observasi diri melalui komunikasi dialogis, baik secara verbal maupun nonverbal tentang prilaku yang taat moral. Karena dengan komunikasi yang dialogis akan menjembatani kesenjangan dan tujuan diantara dirinya dan anak-anaknya.
Ketiga, komunikasi dialogis yang terjadi antara orang tua dan anak-anaknya, terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka untuk memecahkan permasalan, berkenaan dengan nilai-nilai moral. Dengan perkataan lain orang tua telah mampu melakukan kontrol terhadap perilaku-perilaku anak-anaknya agar tetap memiliki dan meningkatkan nilai-nilai moral sebagai dasar berperilaku.
Keempat, upaya selanjutnya untuk menyuburkan ketaatan anak-anak terhadap nilai-nilai moral data diaktualisasikan dalam menata lingkungan fisik yang disebut momen fisik. Hal ini data mendukung terciptanya iklim yang mengundang anak berdialog terhadap nilai-nilai moral yang dikemasnya. Misalnya adanya hiasan dinding, mushola, lemari atau rak-rak buku yang berisi buku agama yang mencerminkan nafas agama; ruangan yang bersih, teratur, dan barang-barang yang tertata rapi mencerminkan nafas keteraturan dan kebersihan; pengaturan tempat belajar dan suasana yang sunyi mencerminkan nafas kenyamanan dan ketenangan anak dalam melakukan belajar, pemilihan tempat tinggal dapat berisonansi untuk mengaktifkan, menggumulkan, dan menggulatkan anak-anak dengan nilai-nilai moral.
Kelima, penataan lingkungan fisik yang melibatkan anak-anak dan berangkat dari dunianya akan menjadikan anak semakin kokoh dalam kepemilikan terhadap nilai-nilai moral dan semakin terundang untuk meningkatkannya. Hal tersebut akan terjadi jika orang tua dapat mengupayakan anak-anak untuk semakin dekat, akrab, dan intim dengan nilai-nilai moral.
Keenam, penataan lingkungan sosial dapat menghadirkan situasi kebersamaan antara anak-anak dengan orang tua. Situasi kebersamaan merupakan sarat utama bagi terciptanya penghayatan dan pertemuan makna antara orang tua dan anak-anak. Pertemuan makna ini merupakan kulminasi dari penataan lingkungan sosial yang berindikasikan penataan lingkungan pendidikan.
Ketujuh, penataan lingkungan pendidikan akan semakin bermakna bagi anak jika mampu menghadirkan iklim yang menggelitik dan mendorong kejiwaannya untuk mempelajari nilai-nilai moral.
Kedelapan, penataan suasana psikologis semakin kokoh jika nilai-nilai moral secara transparan dijabarkan dan diterjemahkan menjadi tatanan sosial dan budaya dalam kehidupan keluarga. Inilah yang dinamakan penataan sosiobudaya dalam keluarga.
Dari kedelapan pola pembinaan terhadap anak di atas sangat diperlukan sebagai panduan dalam membuat perubahan dan pertumbuhan anak, memelihara harga diri anak, dan dalam menjaga hubungan erat antara orang tua dengan anak.

Oleh : Arif

Peran Orang Tua Terhadap Anak

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
Menurut Arifin (dalam Suhendi, Wahyu, 2000:41) keluarga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama.
Selanjutnya, Abu Ahmadi (dalam Suhendi, Wahyu, 2000: 44 -52), mengenai fungsi keluarga adalah sebagai suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau diluar keluarga. Adapun fungsi keluarga terdiri dari:
a. Fungsi Sosialisasi Anak.
Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui fungsi ini, keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku, sikap keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan dijalankan oleh mereka. Dengan demikian, sosialisasi berarti melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.

b.Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta. Pandangan psikiatrik mengatakan bahwa penyebab utama gangguan emosional, perilaku dan bahkan kesehatan fisik adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan dan hubungan kasih syang dalam suatu lingkungan yang intim. Banyak fakta menunjukan bahwa kebutuhan persahabatan dan keintiman sangat penting bagi anak. Data-data menunjukan bahwa kenakalan anak serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang tidak mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang.
c. Fungsi Edukatif
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik anak. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sorang anak mulai dari bayi, belajar jalan, hingga mampu berjalan.
d. Fungsi Religius
Dalam masyarakat Indonesia dewasa ini fungsi di keluarga semakin berkembang, diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1) Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilkan penghayatan dan perilaku keagamaan dalam keluarga.
2) Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga.
3) Aspek sosial berupa hubungan sosial antara anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan. Pendidikan agama dalam keluarga, tidak saja bisa dijalankan dalam keluarga, menawarkan pendidikan agama, seperti pesantren, tempat pengajian, majelis taklim, dan sebagainya.
e. Fungsi Protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggotanya.
f. Fungsi Rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang sangat gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan. Dewasa ini, tempat hiburan banyak berkembang diluar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi berkembang dengan pesatnya. Media TV termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan bagi anggota keluarga.
g. Fungsi Ekonomis
Pada masa lalu keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit kebutuhan rumah tangga dan menjualnya sendiri. Keperluan rumah tangga itu, seperti seni membuat kursi, makanan, dan pakaian dikerjakan sendiri oleh ayah, ibu, anak dan sanak saudara yang lain untuk menjalankan fungsi ekonominya sehingga mereka mampu mempertahankan hidupnya.
h. Fungsi Penemuan Status
Dalam sebuah keluarga, seseorang menerima serangkaian status berdasarkan umur, urutan kelahiran, dan sebagainya. Status/kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Status tidak bisa dipisahkan dari peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai status.

Pola Bimbingan Orang Tua Pada Anak
Selain bimbingan disekolah, bimbingan dirumah sangat penting, karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga. Untuk itu keluarga dituntut untuk dapat menerapkan pendidikan keimanan guna sebagai pegangan anak di masa depan.
Menurut Shochib (2000 : 25-28), menyebutkan ada delapan yang perlu dilakukan orang tua dalam membimbing anaknya; pertama, perilaku yang patut dicontoh. Artinya, setiap perilakunya tidak sekedar bersifat mekanik, tetapi harus didasarkan pada kesadaran bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniruan dan identifikasi bagi anak-anaknya. Oleh karena itu pengaktualisasiannya harus senantiasa dirujukan pada ketaatan pada nilai-nilai moral.
Kedua, kesadaran diri ini juga harus ditularkan pada anak-anaknya dengan mendorong mereka agar mampu melakukan observasi diri melalui komunikasi dialogis, baik secara verbal maupun nonverbal tentang prilaku yang taat moral. Karena dengan komunikasi yang dialogis akan menjembatani kesenjangan dan tujuan diantara dirinya dan anak-anaknya.
Ketiga, komunikasi dialogis yang terjadi antara orang tua dan anak-anaknya, terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka untuk memecahkan permasalan, berkenaan dengan nilai-nilai moral. Dengan perkataan lain orang tua telah mampu melakukan kontrol terhadap perilaku-perilaku anak-anaknya agar tetap memiliki dan meningkatkan nilai-nilai moral sebagai dasar berperilaku.
Keempat, upaya selanjutnya untuk menyuburkan ketaatan anak-anak terhadap nilai-nilai moral data diaktualisasikan dalam menata lingkungan fisik yang disebut momen fisik. Hal ini data mendukung terciptanya iklim yang mengundang anak berdialog terhadap nilai-nilai moral yang dikemasnya. Misalnya adanya hiasan dinding, mushola, lemari atau rak-rak buku yang berisi buku agama yang mencerminkan nafas agama; ruangan yang bersih, teratur, dan barang-barang yang tertata rapi mencerminkan nafas keteraturan dan kebersihan; pengaturan tempat belajar dan suasana yang sunyi mencerminkan nafas kenyamanan dan ketenangan anak dalam melakukan belajar, pemilihan tempat tinggal dapat berisonansi untuk mengaktifkan, menggumulkan, dan menggulatkan anak-anak dengan nilai-nilai moral.
Kelima, penataan lingkungan fisik yang melibatkan anak-anak dan berangkat dari dunianya akan menjadikan anak semakin kokoh dalam kepemilikan terhadap nilai-nilai moral dan semakin terundang untuk meningkatkannya. Hal tersebut akan terjadi jika orang tua dapat mengupayakan anak-anak untuk semakin dekat, akrab, dan intim dengan nilai-nilai moral.
Keenam, penataan lingkungan sosial dapat menghadirkan situasi kebersamaan antara anak-anak dengan orang tua. Situasi kebersamaan merupakan sarat utama bagi terciptanya penghayatan dan pertemuan makna antara orang tua dan anak-anak. Pertemuan makna ini merupakan kulminasi dari penataan lingkungan sosial yang berindikasikan penataan lingkungan pendidikan.
Ketujuh, penataan lingkungan pendidikan akan semakin bermakna bagi anak jika mampu menghadirkan iklim yang menggelitik dan mendorong kejiwaannya untuk mempelajari nilai-nilai moral.
Kedelapan, penataan suasana psikologis semakin kokoh jika nilai-nilai moral secara transparan dijabarkan dan diterjemahkan menjadi tatanan sosial dan budaya dalam kehidupan keluarga. Inilah yang dinamakan penataan sosiobudaya dalam keluarga.
Dari kedelapan pola pembinaan terhadap anak di atas sangat diperlukan sebagai panduan dalam membuat perubahan dan pertumbuhan anak, memelihara harga diri anak, dan dalam menjaga hubungan erat antara orang tua dengan anak.

Oleh : Arif

Mendidik Anak ala Rosullulah

akar-pakar pendidikan di Indonesia menilai bahwa salah satu sebab utama kegagalan pendidikan kita karena para pendidiknya yang gagal. Padahal, salah satu syarat mutlak untuk keberhasilan pendidikan adalah dipilihnya pendidik yang baik. Nah, Rasulullah adalah suri tauladan yang terbaik, karenanya mari kita berkaca dari sepercik cara mendidik anak ala beliau. Memang salah satu syarat mutlak untuk keberhasilan pendidikan adalah dipilihnya pendidik yang baik, yang sebelumnya perlu dididik

pula. Sebenarnya kalau melihat ke sejarah Nabi, problema ini baru terselesaikan karena Allah Swt. turun tangan.

Anak didik dibentuk oleh empat faktor. Pertama, ayah yang berperan utama dalam

membentuk kepribadian anak. Bahkan, dalam Al-Quran hampir semua ayat yang

berbicara tentang pendidikan anak, yang berperan adalah ayah. Kedua, yang membentuk kepribadiannya juga adalah ibu; ketiga, apa yang dibacanya (ilmu); dan keempat, lingkungan. Kalau ini baik, anak bisa baik, juga sebaliknya. Begitu pula baik-buruk kadar pendidikan kita.

Empat faktor ini belum tentu semuanya terwujud. Ketika Allah Swt. menetapkan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya, maka yang membentuk kepribadiannya adalah Allah Swt. Sebab, bila diserahkan kepada masyarakat atau keluarga, maka ia tidak akan sempurna, bisa jadi keliru. Dalam hal ini, Tuhan yang melakukan, sedangkan masyarakat atau keluarga diberi peranan yang sangat sedikit. Itu sebabnya bila telah selesai peranan ayah, maka dia diambil-Nya meninggal dunia. Ini karena Tuhan tidak mau beliau dididik bapaknya. Begitu lahir dibawa ke desa dan ketika usia remaja baru ketemu ibunya. Namun, ibunya pun kemudian diambil-Nya. Dalam hal ini, Allah Swt. ingin mendidik langsung beliau untuk menjadi pendidik, yakni figur yang diteladani bagaimana seharusnya mendidik. Itu sebabnya beliau bersabda, Addabanî Rabbî fa Ahsana Ta’dîbi

(”Yang mendidik saya itu adalah Tuhan”). Juga, Bu’itstu Mu’alliman (”Saya diutus-Nya menjadi pengajar, pendidik”).

Kita ambil beberapa inti dari kisah hidup Rasulullah Saw.Beliau bersabda, “Bila ingin anak yang membawa namamu itu tumbuh berkembang dengan baik, maka pilih-pilihlah tempat kamu meletakkan spermamu, karena gen itu menurun”. Jadi, sebelum anak lahir kita harus memilih hal yang baik, karena gen ini mempengaruhi keturunan. Pakar pendidikan mengakui bahwa ada faktor genetik dan pendidikan. Walaupun mereka berbeda pendapat yang mana lebih dominan, namun yang jelas keduanya punya pengaruh. Lalu, apa yang perlu diperankan orang tua sekarang? .

Pertama, satu hal yang perlu digarisbawahi, begitu seorang anak lahir, Islam mengajarkan untuk diadzankan. Walaupun anak itu belum mendengar dan melihat, tapi ini memiliki makna psiko-keagamaan pada pertumbuhan jiwanya. Anak yang baru beberapa hari lahir, kalau ia ketawa, anda jangan menduga bahwa ia ketawa karena atau dengan ibunya, tapi karena ia merasakan kehadiran seseorang. Para pakar mengatakan demikian, karena ada orang yang lahir buta tetap tersenyum saat ibu mendekatinya. Jadi, seorang bayi memiliki rasa pada saat mendengar adzan, juga memiliki jiwa yang bisa berhubungan dengan sekelilingnya. Karena itu, adzan menjadi kalimat pertama yang diucapkan kepadanya. Dan, karena saat membacakan adzan seorang muadzin berhubungan dengan Tuhan, maka inilah yang memberikan dampak bagi perkembangan anak ke depan.

Kedua, sampai umur tujuh hari, kelahiran anak perlu disyukuri (’aqiqah). Kalau begitu, jangan sampai terbetik dalam pikiran ibu/bapak merasa tidak mau atau tidak membutuhkannya, karena saat itu sang anak sudah punya perasaan dan harus disambut dengan penuh syukur (’aqiqah). Misal, ada orang yang mengharapkan anak laki-laki, namun kemudian lahir anak perempuan, akhirnya ia kecewa serta tidak menerima dan menyukurinya. Semestinya perlu disyukuri, baik laki-laki maupun perempuan.

Ketiga, setelah ‘aqiqah, sang anak baru diberi nama yang terbaik karena dalam hadis disebutkan, “Di hari kemudian nanti orang-orang itu akan dipanggil dengan namanya”. Dalam hadis lain dijelaskan, “Nama itu adalah doa dan nama itu bisa membawa

pada sifat anak kemudian”. Jadi, jika anda memiliki anak pilihlah nama yang baik untuknya.

Nabi Saw. dipilihkan oleh Allah semua nama yang baik dan sesuai, karena ia adalah doa

bagi yang menyandangnya. Misal, Nabi memiliki ibu bernama Aminah (yang memberi rasa aman) dan ayahnya Abdullah (hamba Allah). Yang membantu

melahirkan Nabi namanya As-Syaffa (yang memberikan kesehatan dan

kesempurnaan). Yang menyusuinya adalah Halimah (perempuan yang lapang

dada), jadi Nabi dibesarkan oleh kelapangan dada. Anjuran untuk memilih nama

yang mengandung doa juga dimaksudkan agar jangan sampai menimbulkan rasa rendah

diri pada sang anak.

Keempat, hal yang paling pokok adalah mendidik anak bagi Nabi Saw. adalah menumbuhkembangkan kepribadian sang anak dengan memberikan kehormatan

kepadanya, sehingga beliau sangat menghormati anak-cucunya. Bila memang sejak kecil ia sudah memiliki perasaan, maka jangan sampai ada perlakuan yang menjadikannya merasa terhina. Allah merahmati seseorang yang membantu anaknya untuk berbakti kepada orang tuanya. Nabi Saw. pernah ditanya, “Bagaimana seseorang membantu anaknya supaya ia berbakti?”, Nabi berkata: “Janganlah ia dibebani (hal) yang melebihi kemampuannya, memakinya, menakut-nakutinya, dan menghinanya”.

Ada cerita yang sangat berharga yang pernah penulis baca tentang kehidupan rumah tangga Imam Syahid Hasan Al-Banna, beliau memiliki 6 orang anak dan Allah menakdirkan ke enam anaknya memiliki pribadi sukses juga berhasil di kehidupan duniawinya. Ternyata ketika mengintip cara mendidik yang diterapkan Hasan Al Banna beliau sangat menerapkan pola pengajaran yang diajarkan Rasulullah, hampir bisa dikatakan jarang sekali menghardik, memarahi anak, apalagi murka. Yang lebih dominan adalah menghargai si anak, memberi perhatian yang lebih, dan memberi energi positif, cinta yang tulus. Memarahi anak adaah dengan cara yang ahsan (baik) dan itupun untuk tujuan mendidik, juga seperti yang dicontohkan Rasulullah saw.

Ada sebuah riwayat, seorang anak lelaki digendong oleh Nabi dan anak itu pipis, lantas ibunya langsung merebut anaknya itu dengan kasar. Nabi kemudian bersabda, “Hai, bajuku ini bisa dibersihkan oleh air, tetapi hati seorang anak siapa yang bisa membersihkan”. Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi berkata “Jangan, biarkan ia kencing”. Dari hal ini, muncul ketentuan, bila anak laki-laki kencing cukup dibasuh, sedangkan bila anak perempuan dicuci dengan sabun. Riwayat ini memberi pelajaran bahwa sikap kasar terhadap seorang anak dapat mempengaruhi jiwanya sampai kelak ia dewasa.

Namun di sisi lain, ada satu hal di mana Nabi sangat hati-hati dalam persoalan anak. Ketika Nabi lagi di masjid, ada orang yang kirim kurma, kemudian cucunya datang dan mengambil sebuah kurma lalu dimakannya. Nabi bertanya kepada ibunya, “Ini anak tadi mengambil kurma dari mana?” Sampai akhirnya, dipanggilnya Sayidina Hasan dan dicongkel kurma dari mulutnya. Ini maknanya apa? Nabi tidak mau anak cucunya itu memakan sesuatu yang haram, walaupun ia masih kecil dan tidak ada dosa baginya, karena itu akan memberikan pengaruh kepadanya kelak ia besar.


Berikut panduan / cara Rasulullah Mendidik Anak
I.Panduan dasar untuk orangtua dan pendidik.
”Banyak orang tidak menyadari kalau anak adalah salah satu pemimpin umat. Hanya karena masih tertutup dengan baju anak. Seandainya apa yang ada dibalik bajunya dibukakan kepada kita, niscaya kita akan melihat mereka layak disejajarkan dengan para pemimpin. Akan tetapi, sunnatullah menghendaki agar tabir itu disibak sedikit demi sedikit melalui pendidikan. Namun, tidak semua pendidikan berhasil kecuali dengan strategi matang dan berkelanjutan. ( Syaikh Muhammad Al Khidr Husein )
1.Keteladanan
Rasulullah bersabda “ Barangsiapa berkata kepada anaknya, ‘ kemarilah! ( nanti kuberi )’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong ” ( HR. Ahmad dari Abu Hurairah )
2.Memilih waktu yang tepat untuk menasehati.
Ada 3 pilihan waktu yang dicontohkan Rasul ; saat berjalan-jalan di atas kendaraan, waktu makan dan waktu anak sakit.
3.Bersikap adil dan tidak pilih kasih
4.Memenuhi hak-hak anak
5.Menghargai nasehat dan kebenaran meskipun dari anak kecil.
6.Mendo’akan anak.
7.Membelikan permainan
8.Membantu anak agar berbakti dan taat.
9.Tidak banyak mencela dan memaki.

II.Membangun dan membina Aqidah anak.
1.Mentalqinkan kalimat Tauhid pada anak.
2.Cinta kepada Allah, merasa diawasi dan beriman kepada Qodho’ & Qodar
3.Mencintai Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.
4.Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak.
5.Mendidik keteguhan aqidahnya.

III.Membentuk intelektualitas pada anak
1.Menanamkan kecintaan mencari ilmu dan adabnya.
2.Membimbing anak untuk menghafal Al-Qur’an dan hadits.
3.Memilihkan anak, guru yang shalih.
4.Mendidik anak tera,pil bahasa asing.
5.Mengarahkan sesuai dengan bakat dan kecenderungannya.
6.Membuat perpustakaan di rumah.

Sifat-sifat Pendidik Sukses
a.Penyabar dan tidak pemarah
b.Lemah lembut dan menghindari kekerasan
c.Hatinya penuh dengan kasih sayang
d.Memilih yang termudah di antara dua perkara
e.Fleksibel
f.Tidak emosional
g.Bersikap moderat dan seimbang
h.Ada senjang waktu dalam memberi nasehat.

Maraji : Tahapan Mendidik Anak ( Jamal Abdur Rahman) .

Cinta di rumah Hasan Al-Banna (M. Lili Nur Aulia)

Mendidik anak cara Rasulullah, M. Quraish Shihab

Sumber : http://www.psq.or.id)