Jumat, 28 Mei 2010

Palang Merah Membela Program Pertolongan Pertama Untuk Mujahidin?

JENEWA (Arrahmah.com) - Palang Merah Internasional pada hari Rabu (26/5) mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan pertolongan pertama bagi siapapun, termasuk mujahidin Afghanistan, meskipun sebuah media melaporkan bahwa keputusan itu telah menyebabkan kemarahan seluruh dunia dan kritik dari seorang pejabat Afghanistan.

Komite Palang Merah Internasional telah memberikan pelatihan pertolongan pertama pada lebih dari 70 anggota oposisi bersenjata bulan lalu, bersama dengan lebih dari 100 polisi Afghanistan dan warga sipil, termasuk sopir taksi. Pelatihan dimulai pada tahun 2006 dan Palang Merah Internasional memutuskan akan terus melanjutkan aktivitasnya selama mereka dibutuhkan, kata juru bicara Palang Merah Cardon Kristen.

Perjalanan ke beberapa rumah sakit berfungsi Afghanistan seringkali sulit atau hampir mustahil, bahkan makna pertolongan pertama dasar dapat membantu menyelamatkan nyawa, kata Cardon. Dia menambahkan bahwa program tiga-hari juga adalah kesempatan untuk menunjukkan peserta perlu mematuhi Konvensi Jenewa yang mengatur perilaku perang.

Harian Inggris, Guardian, pada Selasa mengutip seorang pejabat pemerintah daerah tak dikenal di Kandahar yang mengkritik pelatihan tersebut, dan mengatakan bahwa mujahidin "tidak layak diperlakukan seperti manusia."

"Kami tidak pernah meminta orang-orang yang datang bercerita tentang latar belakang mereka," kata Cordon. "Ini adalah cara kami bekerja di mana-mana, termasuk di Afghanistan."

Cordon pun menjelaskan bahwa hal serupa mereka lakukan di Gaza, dan yang mengikuti pelatihan pertolongan pertama juga termasuk anggota Hamas dan kelompok Palestina lainnya.

Namun demikian, "jika kita mendapatkan keluhan dari pemerintah daerah, kami akan pergi dan menemui mereka untuk menjelaskan bahwa seperti inilah cara kami bekerja dan akan terus seperti ini," katanya. "Kami sangat yakin bahwa laporan itu tidak akan mempengaruhi kegiatan kami." (althaf/ans/arrahmah.com)

Jumat, 21 Mei 2010

Hadis tentanng Sholat

Hadis tentanng Sholat


Rosulluloh SAW Bersapda :

Barang siapa meng hadap Allah ( Meniggalkan Dunia )sedangkan ia biyasa melalaikan Sholat nya , maka Allah tidak akan memperdulikan sedikitpun perbuatan baik nya ( yang telah iya kerjakan tersebut ). ( H.R Tabrani )

Penjelasan :

Apa bila seorang yang berbuat baik kepada orang lain tapi tidak mendirikan Sholat nya atau meninggalkan Sholat nya maka Allah tidak kan memper dulikan sedikit pun Perbuatan Baik nya.


Sholat itu bikin otak kita Sehat maka dirikanlah Sholat maka dirikanlah Sholat karena Tuhanmu dan Berqurbanlah ( Q.S Al Kautsar )

Penjelasan nya :

Jadi apa bila kita mendirikan Sholat 5 Waktu otak kita akan sehat maka dan sholatlah karena Allah dan disamping otak kita Sehat kita juka dapat pahala.


Rosulluloh SAW Bersapda :

Perjanjian kita dengan ( orang Munafik ) adalah sholat barang siapa meninggalkan Sholat maka sesungguhnya dia telah Kafir ( H.R Ahmad , Hadis Shahin )

Penjelasan nya :

Kita dianjurkan Sholat karena kalo kita tidak sholat kita akn kafir karena kita telah mengadakan perjanjian kepada orang munafik adalah sholat apa bila kita meninggal kan sholat kata temasuk orang munafik .

Maka dating sesudah mereka pengganti ( yang jelek ) yang menyia-nyiakan Sholat dan memperturutkan hawa nafsu , maka kelak mereka menemui ke Sesat , kecuali orang-orang yang bertaubat , beriman dan ber amal Soleh. ( Q . S Maryam 59-60 )

Penjelasan nya :

Makna menyia-nyiakan Sholat adalah bukan meninggalkan sama sekali , tapi mengingkarinya dari waktu yang seharus nya.

Jumat, 14 Mei 2010

Kisah Muslimah Pejuang Quran

Kesibukan dan rutinitas kerja yang tiada habisnya, sering menjadikan hati meranggas, kosong dan gersang dari nilai-nilai yang menyejukkan iman. Ini jugalah yang dirasakan beberapa muslimah yang bekerja di gedung perkantoran kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka merasakan suatu kebutuhan yang dapat memuaskan rasa dahaga jiwanya, di tengah kecukupan akan pemuas dahaga dunianya. Mereka mendamba keluasan hati laksana samudera, kesejukan jiwa laksana dedaunan penuh embun di pagi hari, dan ketentraman batin laksana bunyi deru ombak menerjang pantai.

Ketika mereka membaca dan mendengar tentang keutamaan membaca Al-quran dari ceramah-ceramah yang didengarnya, hati mereka pun makin jatuh hati dan ingin segera menjadikan Al-quran sebagai pengisi sisi ruang batinnya yang gersang itu. Sudah masyhur di tengah perbincangan mereka bahwa bagi yang membaca Al-quran, maka satu huruf yang dibacanya berbalas dengan sepuluh kebaikan.

Dan bukanlah “Alif Lam Mim” itu satu huruf, akan tetapi “Alif” satu huruf, “Lam” satu huruf, dan “Mim” satu huruf. Luar biasa, dengan membaca “Alif Lam Mim” saja, pembaca Al-quran sudah mendapatkan tiga puluh kebaikan. Bagaimana dengan membaca lebih dari itu? Bagaimana pula jika ayat-ayat itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari? Tentu, pribadi-pribadi yang dihiasi dengan nilai Al-quran akan memancarkan kedamaian dan kesejukan yang luar biasa. Di dadanya penuh kebaikan. Dan kebaikan itu, laksana wewangian yang aromanya semerbak dan menyebar ke orang lain.

Sungguh indah gambaran seorang pembaca Al-quran, pohonnya bagus dan buahnya wangi. Itu adalah balasan Allah di dunia. Dan di akhirat Al-quran akan memberikan syafaat bagi pembacanya sehingga ia terhindar dari jilatan api neraka yang menyala-nyala. Hati orang-orang beriman jelas tersentuh mendengar kabar gembira ini, dan terpacu motivasi untuk segera mewujudkannya.

Kabar keinginan dan hasrat belajar baca Al-quran dari ibu-ibu muslimah itu pada akhirnya sampai ke Aisyah, guru tahsin quran di kawasan Iqra’ Islamic Center Bekasi. Aisyah mencoba membawa keinginan mereka itu ke lembaga yang menaunginya. Beberapa guru teman Aisyah berkeberatan memenuhi keinginan ibu-ibu di gedung perkantoran di Jalan Thamrin karena lokasinya yang cukup jauh sehingga dibutuhkan waktu dan energi yang cukup besar untuk dikorbankan.

Sementara mereka mengetahui bahwa honor mengajar baca Al-quran itu tidaklah seberapa. Barangkali, guru-guru itu lebih nyaman mengajar di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang tidak menyita waktu begitu besar, sehingga masih bisa memantau keadaan anak-anak yang diasuhnya. Ya, kebanyakan guru-guru tahsin itu memang sudah berkeluarga dan memiliki beberapa anak. Inilah barangkali kondisi yang belum mencapai titik temunya dan menjadi penghalang penyebaran laju nilai-nilai Al-quran, khususnya di kalangan muslimah perkantoran.

Bagi Aisyah, keinginan belajar dari ibu-ibu di perkantoran itu ibarat benih yang harus dipelihara dan disediakan media pertumbuhannya. Alangkah sayangnya jika benih itu dibiarkan mati sebelum ditanam. Bukankah dakwah itu sejatinya menumbuh-suburkan kebaikan, baik pada diri sendiri maupun orang lain? Dan bukankah setiap usaha mengajak orang pada kebaikan membutuhkan pengorbanan?

Aisyah sangat memahami kondisi itu. Maka meski dirasakannya cukup berat, dia melangkahkan kaki ke gedung perkantoran tersebut menyambangi ibu-ibu yang dahaga dengan bacaan Al-quran. Kadang untuk pergi ke sana, tidak segan ia menumpang taksi untuk mengejar ketepatan waktu pembelajaran.

Terkadang pula, ia harus berhimpit-himpitan beberapa kali naik moda transportasi, menahan lelah akibat mengurus anak-anak sebelumya dan berjuang melawan asap rokok dan debu-debu yang beterbangan di sekelilingnya. Ya, kondisi badannya memang rentan. Ia mengidap penyakit asma. Tetapi kecintaan kepada ibu-ibu yang mendamba oase iman dari lautan kalam Ilahi itu, menjadikannya harus melupakan kondisi berat yang kadang dijumpainya.

Mengetahui bahwa keinginan mereka terwujud, Ibu-ibu di gedung perkantoran itu bahu membahu menyediakan waktu luang dan tempat yang memadai untuk belajar baca Al-quran. Mereka berpatungan untuk mendukung operasional kegiatan. Layaknya organisasi mereka membentuk ketua, bendahara, dan sekretaris.

Mereka bersyukur bisa mendatangkan seorang guru karena untuk datang sendiri-sendiri ke lembaga tahsin pada hari Sabtu atau Ahad, bagi mereka adalah suatu pekerjaan yang teramat berat. Mereka merasa harus siaga di rumah mendampingi suami dan anak-anak, sebagai kompensasi ketidakhadiran mereka pada hari-hari lainnya akibat bekerja di kantor.

Dan kini, Alhamdulillah mereka merasakan indahnya hidup bersama Al-quran. Pucuk dicinta, ulam tiba. Demikian bunyi peribahasa yang boleh jadi menggambarkan perasaan mereka yang dipenuhi kesyukuran bisa belajar membaca Al-quran.

***

“Sebaik-baik kamu adalah yang belajar quran dan mengajarkannya”. Demikian seruan Rasulullah SAW kepada ummatnya. Seruan itu bergema sejak sekitar empat abad yang silam ketika beliau berpeluh keringat mengorban jiwa raga memperjuangkan nilai-nilai Al-quran. Kini, betapa sedikit umat yang menyambut seruannya bahkan sekedar untuk membaca sekalipun.

Ironisnya, di kantong-kantong yang menyambut seruan untuk belajar membaca Al-quran, di sana tidak ditemukan seorang guru yang memadai. Dan untuk itu harus mendatangkan guru yang berasal dari luar. Kondisi yang terjadi pada kisah pejuang quran di atas, tidaklah terjadi manakala distribusi kemampuan membaca Al-quran telah tersebar merata di tengah-tengah ummat.

Beberapa tahun program pengajaran itu berjalan. Kabarnya, kini Aisyah karena kondisi kesehatannya, sudah tidak memungkinkan lagi melakukan pengajaran di kantor-kantor yang masih membutukan guru tahsin itu. Sementara mereka tetap dahaga dan selalu mendambakan untuk bisa membaca Al-quran demi meraih keutamaan yang besar darinya. Cerita yang cukup tragis dan berlalu begitu saja tanpa solusi. Rasanya cukup menyedihkan.

Terlepas dari cerita yang kurang menyenangkan tersebut, manfaat dan keutamaan dari interaksi dengan Al-quran memang tidak bisa kita ragukan lagi. Berkaca pada kehidupan Rasulullah SAW dan sahabat, mereka adalah contoh generasi Al-quran yang merupakan generasi terbaik yang pernah ditampilkan dalam kehidupan ini.

Mereka dijuluki juga generasi Al-quran, karena nilai-nilai Al-quran benar-benar membumi dan dijadikan referensi dalam memecahkan permasalahan kehidupan. Waallahu’alam, sepertinya generasi ini tidak akan pernah ditampilkan lagi dalam panggung kehidupan ini. Mereka menjadi contoh abadi bagi ummat setelahnya hingga datang yaumil akhir nanti.

Namun demikian, hendaknya tidak ada kata menyerah untuk mencontoh dan mewujudkan generasi seperti mereka itu. Allah tidak akan menilai dari hasil akhir tentang seberapa jauh generasi itu akan menyerupai generasi mereka, akan tetapi Allah akan nilai segala upaya-upaya yang telah dilakukan.

Yang menjadi renungan, apakah ummat secara umum memiliki mental pembelajar seperti ibu-ibu di kawasan perkantoran Thamrin itu ataukah guru secara umum memiliki mental pejuang seperti kisah Aisyah di atas?

Sungguh indah jika dua kondisi di atas bertemu. Insya Allah, di tengah kegalauan akibat kesimpangsiuran informasi dan instabilitas ekonomi ini, kita masih bisa berharap ada secercah cahaya bagi turunnya keberkahan dari langit yang menaungi ummat ini. Keberkahan yang menjauhkan ummat dari segala musibah dan fitnah. Keberkahan yang menjadikan ummat ini makin kuat melawan hegemoni asing yang berkuasa.

Waalahua’lamu bishshawaab
Muhammad Rizqon
(rizqon_ak@eramuslim.com)

Di Balik Perang Melawan Teroris Ala Amerika Serikat

Beberapa hari terakhir, isu terorisme kembali menyeruak, banyak pihak menganggapnya hanyalah sebuah rekayasa belaka dengan berbagai macam tujuannya. Hal ini di dasari karena memang seringkali banyak kejanggalan-kejanggalan aneh dan peristiwa lucu ketika terjadi peristiwa teror maupun saat penyergapan teroris tersebut. Berkembang di masyarakat, salah satunya, isu teroris kali ini hanyalah untuk mengalihkan isu kasus skandal Bank century. Namun terlepas dari semua itu, adalah penting kiranya kita mengetahui sekilas tentang war on teroris yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya.

War on Terrorist sejatinya hanyalah topeng untuk memerangi Islam, hal ini terbukti dari beberapa fakta yang terekam dilapangan, bahwa AS lebih banyak menginvasi ke negri-negri Islam, daftar terorist mayoritas adalah ummat Islam. Sangat aneh ketika Israel yang jelas-jelas melakukan tindakan teror terhadap warga Palestina tidak dicantumkan ke daftar teroris, sedangkan Hamas dalam mempertahankan negrinya untuk mengusir penjajah Zionis dimasukkan dalam daftar teroris mereka. Bukti lain, mayoritas korban adalah masyarakat Islam, mereka juga sering menggunakan istilah; teroris Islam, militan Islam, Radikal Islam. Hal yang tidak disematkan kepada Teroris yahudi (Israel), Teroris hindu (macan tamil), bahkan kalau mereka mau jujur, mereka sangat layak menyandang gelar teroris kristen.

Pasca runtuhnya komunis yang dipimpin Uni Soviet, satu-satunya ancaman terhadapap dominasi Amerika Serikat terhadap dunia dengan Ideologi kapitalismenya, otomatis hanyalah tinggal Islam, dengan catatan Islam diterapkan sebagai sebuah Ideologi. Samuel P hatington dalam bukunya “who are you?” mengatakan ” bagi barat, yang menjadi musuh utama bukanlah fundamentalis Islam,tapi Islam itu sendiri”. Sedangkan menurut mereka Ideologi Islam memiliki beberapa kriteria, yakni seperti yang diungkap Mantan PM inggris Tony Blair saat konggres buruh (16/ Juli/2006). Ia menjelaskan ”Islam sebagai Ideologi Iblis: ingin mengeliminasi Israel, menjadikan syariat sebagai sumber hukum, menegakkan khilafah dan bertentangan dengan nilai-nilai liberal.”

Maka dari itu, untuk membendung potensi pesaing ini, Amerika Serikat melakukan berbagai cara guna menaggulanginya. Bermacam kebijakan mereka tempuh, salah satunya dengan melakukan invasi militer secara langsung terhadap negri-negri Islam, selain itu, mereka juga melancarkan perang pemikiran (ghoswul fikri) secara masif sehingga terbukti lumayan ampuh membuat umat Islam sendiri meninggalkan Ideologinya, termasuk menanamkan antek-anteknya diberbagai negara untuk memuluskan niat jahat mereka.

Kebijakan perang fisik mereka gunakan untuk melumpuhkan seteru-seteru Ideologi mereka dikawasan Timor tengah dan lainnya, sedangkan kebijakan perang non fisik (perang pemikiran) di tempuhnya di seluruh negri Islam, baik yang di duduki secara militer maupun tidak.

Di Indonesia Pemikiran Amerika (barat) telah berhasil merengsek masuk ke berbagai sendi kehidupan, ( Ekonomi, sosial, budaya, politik ,dst). Untuk mensukseskan upayanya ini mereka juga menciptakan kader-kader intelektual dari tubuh kaum Muslim itu sendiri yang telah di cuci otaknya sehingga mindset berfikirnya pun telah berubah menjadi mindset berfikir yang bukan lagi Islam, melainkan pro terhadap Amerika dan bahkan cenderung memusuhi Ideologi Islam.

Saking pentingnya perang pemikiran ini, sekretaris mentri pertahanan AS Wolfowitz merekomendasikan: ”saat ini, kita sedang bertempur dalam perang melawan teror, perang yang akan kita menangkan. Perang yang lebih besar yang kita hadapi adalah perang pemikiran, jelas suatu tantangan. Tetapi yang (ini) juga harus dimenangkan”. Bermacam sarana dan prasarana mereka gunakan, diantaranya dengan mengintervensi pendidikan, yakni mengatur kurikulum pendidikan yang berbasis sekulerisme, termasuk kurikulum-kurikulum pesantren yang sudah banyak digembosi melalui dana-dana bantuan yang mereka salurkan.

Peran Media Massa

Media massa punya kontribusi besar dalam mempengaruhi hati dan pemikiran masyarakat, kebanyakan media massa sekarang ini mayoritas dikuasai oleh kaum sekuler, itu bisa kita lihat dari wajah media massa itu sendiri yang cenderung bernuansa sekuler, baik dalam pemberitaan maupun muatan yang dihasilkan oleh media, seperti tayangan hiburan dan yang lain sebagainya.

Culumbus dan Wolf dalam tulisannya (Pengantar hubungan Internasional hal.186-187) mengatakan ” salah satu fungsi bisnis propaganda adalah memonitor, mengklasifikasi, mengevaluasi, dan mempengaruhi media massa. Para wartawan, kolumnis, komentator, dan pembuat opini yang dianggap bersahabat biasanya diundang ke kedutaan besar. Pihak kedutaan besar biasanya memberikan informasi eksklusif,bila perlu menawarkan bonus. Di negara-negara barat, peran dinas propaganda luar negeri sangat luar besar. Hal ini mengingat opini publik, kelompok penekan, dan media massa terlibat terus menerus untuk mempengaruhi kebijakan sebuah negara”.

Ariel Cohen Ph.d (pengamat) juga pernah merekomendasikan ” AS harus menyediakan dukungan kepada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh negatif dari aplikasi syariah)”. Sedangkan ide-ide yang harus terus menerus diangkat ialah menjelekkan citra Islam: perihal demokrasi dan HAM, poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita,kebolehan suami untuk memukul istri. (Cheril Benard, Cicil democratic Islam, partners, resources, and strategies, the rand corporation halaman.1-24).

Yang harus di lakukan Umat Islam

Umat Islam sudah seharusnya mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak-dampak negatif dari ”war on terroris” yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutunya ini. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh diantarannya:

Membina ummat, terutama para intelektualnya dengan pemikiran Islam yang Ideologis.
Menjelaskan kepada ummat secara umum atas kepalsuan ide-ide selain Islam (counter opini) seperti Kapitalisme, sosialisme, sekulerisme, pluralisme, Liberalisme Dst.
Melakukan dakwah yang bersifat politis dengan mengajak ummat untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Jika itu ksudah kita lakukan, maka Allah sendiri yang akan membalikkan makar sebagaimana tercermin dalm firman-Nya. Allah SWT berfirman: “Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar”. (QS. Ali Imran : 54).

Apapun bentuknya, tidakan teror yang menyelesihi syara’ jelas dilarang di dalam Islam, apalagi sebuah tindakan teror yang telah ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin memperburuk citra Islam. Satu hal yang perlu dicatat, perang melawan teroris berarti harus ada pelaku teror dan kejadian teror di tempat itu, jika tidak ada, alasan apa yang akan digunakan untuk memerangi teroris. Maka tidak heran lagi ketika ada salah seorang artis Holiwood yang mengatakan bahwa “G.W.Bush ada dibalik serangan WTC” beberapa tahun lalu yang telah dimanfaatkan AS untuk memerangi Teroris.

Amerika dan sekutunya merupakan kekuatan yang global, oleh sebab itu harus dihadapi dengan kekuatan yang global pula. Harapan bagi ummat Islam masih ada ketika pertolongan dari Allah datang melalui perjuangn kita dalam membentuk kekuatan yang luar biasa, yang mampu menandingi adidaya Amerika. Itulah Khilafah Islamiyah yang di janjikan. Wallahu a’lam bi ash shawab.

eramuslim
.com

Suara Pembaca Lainnya

Hukum Kain Sarung Sutera untuk Pria

Imam Ahmad dan Nasai meriwayatkan dari Abu Musa bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dihalalkan emas dan sutra bagi kaum wanita dari umatku dan diharamkan bagi kaum prianya.”

Imam Ash Shon’aniy mengatakan bahwa hadits ini menjadi dalil terhadap pengharaman bagi kaum laki-laki mengenakan emas dan sutra dan keduanya dibolehkan bagi kaum wanita meski ada juga yang mengatakan bahwa sesungguhnya penghalalan emas bagi kaum wanita telah dihapus. (Subulussalam juz II hal 177 - 178)

Tidak dibolehkan bagi seorang lelaki menggunakan pakaian, celana, sarung atau sejenisnya yang berbahan sutra kecuali dalam keadaan darurat, seperti : bagi seorang lelaki yang tidak mempunyai pakaian atau celana selain dari yang terbuat dari sutra atau dirinya hanya memiliki sebuah sarung saja yang terbuat dari sutra untuk dikenakan dalam shalatnya sementara dirinya tidak memiliki celana atau sarung lainnya yang terbuat dari selain sutra untuk melaksanakan shalatnya maka dibolehkan baginya mengenakan sarung sutra tersebut dikarenakan darurat.

Islam juga membolehkan bagi seorang lelaki yang mengenakan sesuatu yang terdapat sedikit sutra didalamnya. Ukuran sedikit di sini adalah hanya sebatas dua atau tiga atau empat jari saja, demikian pendapat jumhur ulama berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Umar berkata,”Rasulullah saw melarang sutra kecuali sekedar ukuran dua atau tiga atau empat jari.” (Muttafaq Alaih)

Namun apabila pakaian, celana atau sarung yang dikenakan hanyalah sutra buatan pabrik bukan yang alami atau yang berasal dari ulat sutra maka dibolehkan karena pengharaman yang terdapat didalam hadits-hadits tentang permasalahan ini adalah terhadap sutra alami bukan buatan pabrik.

Pelarangan pengenaan sutra bagi kaum lelaki dikarenakan pakaian tersebut adalah pakaian ahli dunia sementara kelak Allah akan memakaikannya kepada kaum mukminin di surga-Nya, sebagaimana diriwayatkan dari Umar berkata,”Aku mendengar Nabi saw bersabda,”Janganlah kalian mengenakan sutra. Sesungguhnya siapa yang mengenakannya di dunia maka dia tidak akan mengenakannya di akherat.” Dari Anas bahwa Nabi saw bersabda,”Barangsiapa mengenakan sutra di dunia maka dia tidak akan mengenakannya di akherat.” (Muttafaq Alaih)

Dan firman Allah swt :

إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ


Artinya : “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS. Al Hajj : 23)

Wallahu A’lam

Ustadz Menjawab Lainnya

eramuslim.com

Hukum Dokter Pria Menangani Proses Kelahiran

Pada dasarnya seorang wanita muslimah diharamkan menampakkan auratnya kepada lelaki asing sebagaimana dikatakan jumhur ulama bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat terhadap seorang lelaki asing kecuali wajah dan telapak tangan, sebagaimana firman Allah swt :


Artinya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur : 31)

Sedangkan aurat seorang wanita muslimah terhadap wanita muslimah lainnya adalah sepertihalnya aurat seorang lelaki muslim dengan lelaki muslim lainnya, yaitu antara pusar dan kedua lutut, sebagaimana dikatakan oleh para fuqaha.

Jadi pada dasarnya seorang wanita muslimah yang hendak melahirkan tidak dibolehkan operasi persalinannya ditangani oleh selain dokter wanita atau bidan yang muslimah. Jika dokter wanita atau bidan muslimah tidak ada maka bisa ditangani oleh seorang dokter wanita atau bidan non muslimah. Namun jika memang mereka semua tidak ada atau ada akan tetapi tidak bisa melakukan pengoperasian persalinan tersebut atau dikhawatirkan akan terjadi kemudharatan terhadap si wanita yang hendak melahirkan itu dikarenakan ketidakmampuannya maka dibolehkan baginya untuk dioperasi oleh seorang dokter lelaki yang muslim yang jujur dan bisa dipercaya dan jika memang dokter lelaki muslim tidak ada batu kemudian dokter lelaki non muslim, demikianah urutan-urutannya.

Tidak diperbolehkan berkhalwat (berdua-duaan) antara wanita tersebut dengan dokter lelaki yang ingin menangani persalinannya itu kecuali dengan kehadiran suaminya atau wanita lainnya.

Doa Khusus untuk Memudahkan Kelahiran

Tidak ada dalil secara khusus yang menunjukkan bahwa adanya bacaan-bacaan tertentu baik bacaan surat-surat atau ayat-ayat tertentu di dalam al Qur’an atau dzikir-dzikir tertentu yang bisa memudahkan seorang wanita yang hendak melahirkan seorang anak, baik bacaan yang dibaca oleh si wanita itu sendiri, atau oleh suaminya atau oleh kedua-duanya kecuali apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dengan sanad lemah menurut Imam Nawawi, yaitu apa yang diriwayatkan dari Fatimah bahwa Rasulullah saw ketika dirinya (Fatimah) hendak melahirkan lalu beliau saw memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy agar membacakan di sisinya ayat kursi dan إن ربكم الله hingga akhir ayat itu (Surat Al A’raf : 54) dan agar melindunginya dengan al muawwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas, pen).”

Namun demikian Imam Nawawi didalam kitabnya “al Azkar” tentang fasal apa yang dibaca seorang yang ingin melahirkan dan ketika si wanita merasakan sakitnya mengatakan bahwa seyogyanya dirinya memperbanyak berdoa dengan doa-doa di saat-saat mendapatkan kesulitan atau kesusahan.

Diantara doa-doa yang bisa dibaca ketika seseorang ditimpa suatu kesulitan atau kesusahan—di bagian lain dari bukunya ‘Al Azkar” ini—adalah :

1. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw berdoa disaat mendapatkan kesulitan dengan :


لا إِلَهَ إِلا اللهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ ، لا إِلَه إِلا اللهُ رَبُّ العَرشِ العَظِيم ، لا إِلَهَ إِلا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرضِ رَبُّ العَرشِ الكَرِيم

(Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, Tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan Arsy yang agung, Tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan langit dan Tuhan bumi dan Tuhan ‘arsy yang mulia.” (HR. Bukhori dan Muslim)

2. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas dari Nabi saw jika beliau saw ditimpa suatu perkara kesulitan maka beliau berdoa :


يَا حَيٌّ يَا قَيُّومٌ ، بِرَحمَتِكَ أَستَغِيثُ

(Wahai Allah Yang Maha Hidup dan Yang terus mengurus makhluk-Nya, aku memohon pertolongan-Mu dengan rahmat-Mu). Sementara Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

3. Diriwayatkan didalam “Sunan an Nasai” dan kitab Ibnu as Sinni dari Abdullah bin Ja’far dari Ali berkata,”Rasulullah saw mengajarkan beberapa kalimat dan memerintahkanku jika aku ditimpa suatu kesusahan atau kesulitan agar membaca:


لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الكَرِيمُ العَظِيمُ ، سُبحَانَهُ ، تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ العَرشِ العَظِيم ، الحَمدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالمَِينَ

(Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, Maha Suci Dia, Maha Suci Allah Tuhan arsy yang agung, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)

Jadi dibolehkan bagi saudara anda yang akan melahirkan membaca doa-doa diatas atau ayat-ayat yang ada didalam al Qur’an karena pada dasarnya al Qur’an adalah obat baik obat buat hati, fisik atau ketika seseorang menghadapi kesulitan, sebagaimana firman Allah swt :


Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra : 82)

Semoga Allah swt memberikan kemudahan dan kesabaran kepada beliau saat melahirkan dan menganugerahkan kepadanya anak yang shaleh dan berguna bagi kedua orang tuanya dan umat islam seluruhnya.

Wallahu A’lam

eramuslim.com

Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata dari Nabi saw,”Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak Adam bagian dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataan dimana diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya.” (HR. Bukhori)

Imam Bukhori memasukan hadits ini kedalam Bab Zina Anggota Tubuh Selain Kemaluan, artinya bahwa zina tidak hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh kemaluan seseorang saja. Namun zina bisa dilakukan dengan mata melalui pandangan dan penglihatannya kepada sesuatu yang tidak dihalalkan, zina bisa dilakukan dengan lisannya dengan membicarakan hal-hal yang tidak benar dan zina juga bisa dilakukan dengan tangannya berupa menyentuh, memegang sesuatu yang diharamkan.
Ibnu Hajar menyebutkan pendapat Ibnu Bathol yaitu,”Pandangan dan pembicaraan dinamakan dengan zina dikarenakan kedua hal tersebut menuntun seseorang untuk melakukan perzinahan yang sebenarnya. Karena itu kata selanjutnya adalah “serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya.” (Fathul Bari juz XI hal 28)

Adakah Hukuman Bagi Orang Yang Menontonnya

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa tidak ada nash yang secara tegas menyebutkan bahwa orang yang melihat atau menyaksikan aurat orang lain, seperti menonton film porno ini dikenakan hukuman (hadd) akan tetapi si pelakunya harus diberikan teguran keras dan tidak ada kewajiban baginya kafarat.
Ibnul Qoyyim mengatakan,”Adapun teguran adalah pada setiap kemaksiatan yang tidak ada hadd (hukuman) dan juga tidak ada kafaratnya. Sesungguhnya kemaksiatan itu mencakup tiga macam :

1. Kemaksiatan yang didalamnya ada hadd dan kafarat.
2. Kemaksiatan yang didalamnya hanya ada kafarat tidak ada hadd.
3. Kemaksiatan yang didalamnya tidak ada hadd dan tidak ada kafarat.

Adapun contoh dari macam yang pertama adalah mencuri, minum khomr, zina dan menuduh orang berzina. Sedangkan contoh dari macam kedua adalah berjima’ pada siang hari di bulan Ramadhan, bersetubuh saat ihram.Dan contoh dari macam yang ketiga adalah menyetubuhi seorang budak yang dimiliki bersama antara dia dan orang lain, mencium orang asing dan berdua-duaan dengannya, masuk ke kamar mandi tanpa mengenakan sarung, memakan daging bangkai, darah, babi dan yang sejenisnya. (I’lamul Muwaqqi’in juz II hal 183)

Wallahu A’lam

eramuslimin.com

Walikota Jogja: “Saya Takut Jogja Macet Total”

Yogyakarta- Jumlah penggembira Muktamar 1 Abad Muhammadiyah dan sekaligus Muktamar ‘Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, hal ini membuat Herry Zudianto, Walikota Yogyakarta yang sekaligus ketua panitia Muktamar, harus bekerja keras dalam mengaturnya.

Hal tersebut terungkap dalam Media Gathering yang diselenggarakan panitia penerima Muktamar 1 Abad Muhamadiyah yang bertempat di Jogja Fish Market, Nitikan, Jum’at (07/05/2010). “Saya takut Jogja macet total, menengok Muktamar sebelumnya di Malang, yang jumlah penggembira diperkirakan mencapai seratus ribu orang, dan telah membuat kota Malang menjadi macet total,” ungkap kang Herry, panggilan akrab Walikota berkacamata tersebut. Menurut Herry, banyak faktor yang menjadikan Muktamar di Jogja akan menyedot ratusan ribu orang, jauh dibandingkan di Malang. Diantara faktor tersebut menurut Herry adalah, tiga penyelenggaraan Muktamar yaitu Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan IPM, hal kedua adalah, faktor satu abad Muhammadiyah dan juga Yogyakarta itu sendiri yang merupakan ibukota Muhammadiyah.

Lebih lanjut menurut Herry, banyaknya orang tua yang menyekolahkan anaknya di Jogja, serta potensi pariwisata, juga akan menjadi faktor yang cukup signifikan untuk menarik warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia, datang pada saat Muktamar nanti.

Sebagai ketua Panitia Penerima dan sekalius Walikota, Herry Zudianto mengungkapkan, akan ada mekanisme khusus dalam menangani membludaknya orang, khususnya dalam hal transportasi. Menurut Herry, panitia telah merancang desain arus lalu lintas, khususnya pada saat pembukaan agar pengguna jalan raya tetap merasa nyaman. (mac)

http://seabadmuhammadiyah.com